regional
Langganan

Antisipasi Banjir, Pemkot Semarang Intensifkan Pengerukan Sungai

by Brand Content  - Espos.id Jateng  -  Senin, 30 September 2024 - 18:32 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi pengerukan sedimen sungai di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), untuk mengantisipasi banjir. (Pemkot Semarang)

Esposin, SEMARANG - Jelang musim hujan yang diprediksi BMKG bakal segera terjadi, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang mulai mengintensifkan pengerukan sendimen sungai. Hal ini sebagai upaya untuk mencegah bencana banjir.

Kali Tambi yang terletak di Kelurahan Karangroto, Kecamatan Genuk, Kota Semarang adalah salah satu sungai yang menjadi fokus pengerukan sendimen oleh Pemkot Semarang.

Advertisement

Sub Koordinator Pembangunan dan Rehabilitasi Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang, Dani Dwi Tjahjono membeberkan pengerukan sendimen sungai dilakukan rutin setiap tahunnya. Proses pengerjaan bisa memakan waktu 1-2 bulan.

Pemkot Semarang sangat berkomitmen untuk terus memperbaiki infrastruktur sungai sebagai bagian dari upaya jangka panjang mengatasi banjir yang melanda di Kota Lunpia tersebut.

Advertisement

“Kami menggandeng pemangku wilayah seperti lurah setempat. Sosialisasi dilakukan melalui RT, RW kepada masyarakat, dan mereka sangat mendukung. Bahkan, ada masukan dari masyarakat agar pengerukan dilakukan dua kali dalam setahun supaya lebih efektif mencegah banjir,” ujarnya kepada Esposin, Senin (30/9/2024).

Pengerukan sendimen sungai memang perlu dilakukan. Selain mencegah potensi banjir, upaya tersebut dinilai dapat menjaga kelancaran air sungai yang sangat dibutuhkan para petani untuk irigasi.

Advertisement

Lurah Karangroto, Waluyo Budi Utomo, menyebut lahan pertanian di wilayahnya yang mencapai kurang lebih 50 hektare sangat bergantung pada ketersediaan air dari Kali Tambi.

“Dengan pengerukan ini, kami harapkan selain bisa mengatasi genangan, juga dapat menjaga pasokan air untuk sawah warga kami yang menanam padi, palawija, dan pisang,” jelasnya.

Di sisi lain, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Karangroto, Nasoka, mengatakan adanya perhatian pengerukan sungai dapat diimbangi dengan pembangunan talud. Hal tersebut tak lain untuk mencegah tanah kembali longsor ke dalam sungai.

“Masyarakat berharap ke depannya bisa dibangun talud agar sedimen tidak cepat kembali lagi,” kata Nasoka.

Sebelumnya, DPU Kota Semarang telah melakukan pengerukan sedimen di Anak Kali Sringin kelurahan Genuksari, pengerukan Kali Semarang ruas Jalan Kolonel Soegiono Layur hingga Jembatan Bandarharjo, pengerukan Kali Sodor Gayamsari. Serangkaian pengerukan sungai tersebut untuk melengkapi upaya DPU Kota Semarang dalam menormalisasi sejumlah sungai di wilayah yang rawan banjir.

Advertisement
Imam Yuda Saputra - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif