by Triyo Handoko - Espos.id Jogja - Senin, 13 Maret 2023 - 20:59 WIB
Esposin, JOGJA -- Tren angka harapan hidup masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta dalam 10 tahun terakhir meningkat. Bahkan, pada 2021, DIY menempati peringkat pertama angka harapan hidup nasional. Angka tersebut di atas Kalimantan Timur dan Jawa Tengah.
Tren positif angka harapan hidup DIY tercatat dari 2010 di angka 74,17 tahun. Kemudian pada 2021 mencapai 75,04 tahun. Data terbaru untuk tahun 2022, saat ini tengah disusun Dinas Kesehatan DIY.
Kabupaten di Provinsi DIY paling tinggi angka harapan hidup pada 2021 adalah Kulonprogo dengan usia 75,27 tahun. Kemudian Sleman dengan 74,92 tahun, selanjutnya Kota Jogja angkanya 74,76 tahun. Kabupaten Gunungkidul dengan angka 74,19 tahun dan Kabupaten Bantul dengan nilai 73,89 tahun.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes DIY, Endang Pamungkassiwi, menjelaskan angka harapan hidup menunjukan kondisi kesehatan masyarakat usia rentan.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes DIY, Endang Pamungkassiwi, menjelaskan angka harapan hidup menunjukan kondisi kesehatan masyarakat usia rentan.
“Artinya masyarakat usia rentan ini kualitas hidupnya baik kalau semakin tinggi angka umur harapan hidupnya,” jelasnya, Senin (13/3/2023).
Endang menyebut ada banyak indikator untuk menentukan angka harapan hidup. Seperti angka kematian ibu, angka kematian bayi, stunting, hingga penanganan penyakit turbekulosis.
“Begitu juga penanganan Tuberkulosis yang semakin baik karena banyak yang sudah sembuh, jadi untuk ini memang kami gencarkan deteksi agar penangananya dilakukan cepat,” terangnya.
Kematian pada ibu yang hamil hingga nifas, lanjut Endang, juga terus menurun. Pada 2021, angka tersebut melambung tinggi yakni sebanyak 131 kasus. Padahal biasanya di bawah 30 kasus.
“Tapi itu ternyata karena Covid-19 saat varian delta merajalela. Sekarang 2022 kemarin angkanya kembali turun hanya 43 kematian ibu, sebelumnya 2020 hanya 40, lalu 2019 itu malah cuma 36. Artinya kematian ibu di DIY ini masih dibawah nasional yaitu 50 kematian ibu,” ujarnya.
Angka umur harapan hidup, sambung Endang, juga menggambarkan kondisi kualitas hidup masyarakat DIY.
“Angkanya kan bagus artinya terutama kesehatan masyarakat kualitasnya baik,” katanya.