by Imam Yuda Saputra Jibi Semarangpos.com - Espos.id Regional - Senin, 29 Mei 2017 - 12:50 WIB
Semarangpos.com, SEMARANG – Pada bulan puasa Ramadan 2017 ini, warga Kota Semarang memiliki tempat wisata baru saat menunggu beduk azan Maghrib. Destinasi wisata baru untuk ngabuburit itu tak lain adalah masjid berbentuk kapal yang terletak di Jl. Kyai Padak, Palir, Podorejo, Ngaliyan, Semarang.
Jauh hari sebelum bulan puasa, masjib yang dibangun di lahan seluas 400 m2 itu memang sudah dikunjungi banyak wisatawan. Bahkan, saking banyaknya pengunjung masjid milik yayasan As Safinatun Najah Pekalongan itu menjadi viral di media sosial karena bentuknya yang unik.
Nah, pada bulan puasa Ramadan 2017 ini, pengunjung yang mendatangi Masjid As Safinatun Najah ini pun tak berkurang. Banyak di antara mereka yang datang ke masjid berbentuk kapal itu sambil menunggu azan Maghrib atau lazim disebut ngabuburit.
Letaknya yang di tengah pedesaan dan pinggiran sawah memang membuat masjid berbentuk kapal itu menjadi lokasi favorit untuk dikunjungi wisatawan sambil menantikan beduk buka puasa. Udara sejuk dan angin sepoi-sepoi membuat pengunjung yang tengah menjalankan ibadah puasa betah berlama-lama di lokasi sekitar masjid itu sambil menikmati megahnya bangunan masjid yang kabarnya telah menghabiskan biaya pembangunan hingga Rp1,5 miliar.
Salah seorang warga Padakan, Podorejo, Ngaliyan, Semarang yang kerap berada di masjid itu, Yono, mengaku pembangunan masjid berbentuk kapal itu memang sudah mencapai tahap finishing atau lebih 90% rampung. Meski demikian, hingga kini masjid berbentuk kapal itu belum dijalankan sebagai mana fungsinya sebagai tempat ibadah.
“Di bulan puasa ini belum ada kegiatan keagamaan. Jangankan pengajian menjelang buka puasa dan pembagian takjil, salat tarawih saja belum. Mungkin pemiliknya menunggu nanti saat seluruh pembangunannya selesai baru dijalankan sebagaimana fungsinya,” beber Yono saat berbincang dengan Semarangpos.com di lokasi sekitar masjid berbentuk kapal tersebut, Sabtu (27/5/2017).
Yono menyebutkan bangunan utama masjid berbentuk kapal itu memang telah rampung. Instalasi listrik bahkan sudah diaktifkan sejak diresmikan beberapa bulan lalu.
Meski demikian, pembangunan kompleks masjid berbentuk kapal itu belum sepenuhnya selesai. “Masih kurang pembangunan untuk yayasan, gedung sekolah, dan juga fasilitas lain yang ada di sekitarnya,” beber Yono.
Oleh karena belum dijalankan sesuai fungsinya sebagai tempat ibadah, masjid berbentuk kapal ini pun hanya sebatas menjadi destinasi wisata warga Semarang dan sekitarnya. Pengunjung yang datang lebih banyak menghabiskan waktu di lokasi itu dengan berfoto maupun melakukan swafoto.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya