regional
Langganan

Waspadai Bencana Kekeringan! Kemarau di Jateng Diperkirakan Mei - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Imam Yuda Saputra  - Espos.id Regional  -  Selasa, 30 Maret 2021 - 22:45 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi logo BMKG. (Bmkg.go.id)

Esposin, SEMARANG – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG Stasiun Klimatologi (Staklim) Semarang memperkirakan musim kemarau akan melanda sebagian besar wilayah Jawa Tengah (Jateng) mulai Mei.

Kepala BMKG Staklim Semarang, Sukasno, menyebut prakiraan tibanya musim kemarau didasarkan atas pengolahan dan analisis data. Serta perkembangan kondisi fisis dan dinamika atmosfer di Jateng.

Advertisement

“Berdasar hasil pengolahan dan analisis data itu, maka bisa diperkirakan awal musim kemarau di Jateng terjadi pada Mei-Juni 2021,” ujar Sukasno dalam keterangan resmi yang diterima Semarangpos.com, Selasa (30/3/2021).

Baca juga: Diguyur Hujan Sejak Semalam, Api Yang Membakar Kilang Pertamina Balongan Hingga Kini Belum Padam

Advertisement

Baca juga: Diguyur Hujan Sejak Semalam, Api Yang Membakar Kilang Pertamina Balongan Hingga Kini Belum Padam

Meski demikian, Sukasno mengaku akan ada sejumlah daerah fi Jateng yang mengalami kemarau lebih cepat dibanding daerah lain atau terjadi pada akhir April. Yakni Kabupaten Blora, Rembang, Pati, selatan Wonogiri, Jepara, dan Grobogan.

Sedangkan daerah yang mengalami kemarau lebih lambat atau pada Juli antara lain Purbalingga, Banjarnegara, Pemalang, dan selatan Kabupaten Pekalongan.

Advertisement

Meski kemarau, lanjut Sukasno bukan berarti sudah tidak ada hujan yang turun. Hujan masih berpotensi turun selama musim kemarau meski demikan sifatnya normal atau tidak disertai cuaca ekstrem.

Baca juga: Merapi Erupsi Lagi, Hujan Abu Tipis Mengguyur Magelang

Puncak Kemarau

Sedangkan puncak musim kemarau di Jateng diprediksi akan terjadi pada bulan Agustus nanti.

“Untuk periode musim kemarau di Jateng paling pendek atau sekitar 2,5 bulan akan terjadi di wilayah utara Purbalingga, Banjarnegara, Pemalang, dan Pekalongan. Sedangkan periode terpanjang, hingga lebih dari 7 bulan akan terjadi di Rembang, Pati, dan sebagian kecil wilayah timur laut Jepara,” jelasnya.

Advertisement

Terkait tibanya musim kemarau ini, BMKG Staklim Semarang juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Terutama potensi munculnya bencana hidrometeorologi seperti puting beliung akibat peralihan musim hujan ke kemarau.

“Selain itu, kami minta masyarakat juga mengupayakan penyimpanan atau penampungan air saat masa transisi. Ini dilakukan guna mengantisipasi bencana kekeringan saat musim kemarau di Jateng,” imbuhnya.

 

Advertisement

 

Advertisement
Arif Fajar Setiadi - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif