by Redaksi - Espos.id Jogja - Kamis, 26 Januari 2012 - 12:57 WIB
SLEMAN—Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) bekerja sama dengan Fakultas Kehutanan UGM membuat demplot (lahan percontohan pertanian) dalam rangka restorasi kawasan lereng Merapi. Demplot ini diharapkan mempercepat pemulihan ekosistem paska erupsi Merapi di wilayah Sleman, Klaten, Boyolali dan Magelang.
Dirjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) Kementerian Kehutanan, Darori menjelaskan, pemulihan kawasan TNGM harus melihat struktur tanah. Pasalnya, tidak semua jenis tanaman bisa tumbuh di Merapi.
Tumbuhan asli Merapi yang mempunyai peran penting bagi konservasi hutan adalah Puspa (Schima Wallichi), Salam (Syzygium Polyanthum), dan Gayam (Inocarpus Fagiferus). Ketiga tanaman ini ditanam pada demplot tahap I di Dusun Pangukrejo tepatnya di bantaran Kali Kuning. Selanjutnya akan ditanam tanaman jenis Pasang, Dadap, Kaliandra, Rasamala, Jambu Alas dan Bambu Apus.
“Demplot ini sebagai acuan sebelum dilakukan kegiatan yang sama pada skala besar. Terdiri dari demplot terbangun berfungsi untuk menguji jenis-jenis tumbuhan. Dan demplot suksesi berfungsi membantu kemunculan vegetasi,” ujar Darori di Dusun Pangukrejo, Umbulharjo, Cangkringan, Kamis (26/1).(Harian Jogja/Akhirul Anwar)