by Arif Fajar Setiadi - Espos.id Regional - Sabtu, 18 Juli 2020 - 20:00 WIB
Nama Edi Mantang yang tinggal di Jl Suponyono Purwodadi masuk dalam daftar penerima BST tambahan. Dia bersama puluhan warga mengantre pembagian BST di pendapa Kelurahan Purwodadi, Grobogan, Sabtu (18/7/2020).
Dia sangat senang ketika namanya masuk data tambahan penerima BST di Kelurahan Purwodadi. Apalagi BST dia menerima BST selama tiga bulan sekaligus, Mei-Juli dengan besaran Rp600.000/bulan.
“Bersyukur sekali dapat BST bisa untuk menyambung hidup,” tuturnya.
Salip Truk, Bus Rela Ngeblong Gasak Gran Max di Kalijambe Sragen
Saat ditemui sebelum pembagian BST, Edi Mantang si seniman campursari bersama istrinya, Astutiningsih, pemain ketoprak menceritakan dampak Covid-19 yang mereka rasakan. Selama enam bulan terakhir, dia dan sang istri sepi job, alias tidak pentas. Apalagi ada larangan penyelenggaraan keramaian atau hiburan di Grobogan.
“Saya pribadi memahami kondisi saat ini di tengah pandemi. Namun kami sebagai seniman juga butuh [uang] untuk keberlangsungan hidup selama ada wabah Covid-19. Saya sudah menjual sejumlah barang di rumah, seperti peralatan campur sari dan handphone untuk memenuhi kebutuhan,” ujar Edi Mantang kepada Semarangpos.com.
Ini Mak Keti Rektor Universitas Merapi, Tinggal Sendiri di Bekas Dusun yang Ambyar Disapu Erupsi
Tidak hanya itu, tabungan yang dikumpulkan anak pemain Srimulat yang selama ini di Grobogan pun sudah habis. Uang tersebut habis untuk membiayai dua anaknya masuk SMP.
Kini untuk menyambung hidup anak pemain Srimulat Solo itu bersama sang istri berjualan minuman seperti es jus dan jajanan lain di Grobogan. Kendati tidak sebanyak saat pentas, uang yang didapat masih bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Seluk Beluk Prostitusi Artis, Ada Kelas dan Tarif Khusus