regional
Langganan

Sultan Mengajak Peradi Membumikan Pancasila - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by I Ketut Sawitra Mustika Jibi Harian Jogja  - Espos.id Jogja  -  Senin, 11 Desember 2017 - 19:55 WIB

ESPOS.ID - Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X (Desi Suryanto/JIBI/Harian Jogja)

Gubernur DIY Sri Sultan HB X menyambut rapat kerja nasional Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) ketiga, Senin (11/12/2017).

Harianregional.com, JOGJA--Gubernur DIY Sri Sultan HB X mengajak semua pihak bersatu padu mencari jalan terbaik dalam upaya merealisasikan tema "Peradi sebagai Organ Negara Menjunjung Tinggi Rasa Kebangsaan demi Terciptanya Penegakan Hukum yang Adil" sebagai aktualiasi Sila Ketiga dan Kelima, dalam rapat kerja nasional Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) ketiga, Senin (11/12/2017).

Advertisement

Kedua substansi pokok dari tema itu, yakni kebangsaan dan penegakan hukum yang adil, katanya, harus tetap ditempatkan dalam satu kesatuan utuh dengan aktualisasi Pancasila yang dihadapkan pada Generasi Milenial yang mengedepankan nilai guna dan manfaat.

Maka, aktualisasinya dengan cara-cara, metode dan model lama kurang menyentuh kebutuhan mereka yang menjadi target group terbesar.

Gubernur menyebut harus ada rumusan baru yang jelas dan disosialisasikan utuh, agar Pancasila secara nalar bisa diterima, dan secara sadar menjadi living ideology dalam berbangsa bagi Generasi Milenial.

Advertisement

Sri Sultan HB X mengatakan, jika ingin menjadikan Pancasila living ideology, dan menginternalisasikan nilai-nilainya, perlu pembalikan paradigma ide menjadi motor penggerak masyarakat, guna memupuk rasa kebangsaan dalam merespons dinamika perubahan zaman.

“Jika sebuah ideologi bangsa telah memiliki sistematika tertentu, dan bukan sekadar filosofi mati, maka seluruh elemen masyarakat akan berperilaku sesuai dengan nilai substantif ideologi tersebut,” katanya saat membuka acara yang digelar di Pagelaran Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat itu.

Guna mencapai tujuan akhir Pancasila, keadilan hukum dan kesejahteraan, Sri Sultan HB X menyarankan, aktualisasinya harus diawali dari anak tangga terbawah, yakni Sila Keadilan Sosial. Sebab kesenjangan sosial akan memberi komplikasi rumit dalam penegakan hukum. Jika prinsip keadilan hukum dan kesejahteraan ekonomi terjamin, jalan menuju Sila-Sila berikutnya akan menjadi lebih terarah.

Advertisement

Sementara itu, Ketua umum Peradi Fauzie Yusuf Hasibuan mengatakan saat ini isu yang perlu diangkat ke permukaan adalah mengenai isu kemiskinan agar semua elemen bangsa turut tergerak menuntaskannya secara total.

Karena itulah ia menyatakan dalam Rakernas Peradi ada dialog kebangsaan yang bertajuk Menilik Paham Kebangsaan dan Keberpihakan pada Rakyat Miskin.

Advertisement
Nina Atmasari - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif