by Aries Susanto Jibi Solopos - Espos.id Regional - Kamis, 30 April 2015 - 05:05 WIB
Madiunpos,com, KOTA MADIUN –Ada banyak cerita yang jarang diketahui masyarakat di balik tugas seorang polisi khusus kereta api (Polsuska). Mulai cerita kesedihan, menegangkan, hingga kisah-kisah mengharukan dan inspiratif.
Salah satu kisah yang menginspirasi ialah kisah seorang wisatwan asal Tiongkok ini. Kisah itu berawal dari Zhao Peiwu, wisatawan Tionghoa yang naik Kereta Gajayana menuju Kediri, Selasa (21/2/2015) pekan lalu. Begitu sampai Kediri, Zhao langsung meninggalkan bangku kereta dan menuju tujuan wisata.
Di tengah perjalanan, Zhao baru teringat bahwa tasnya ketinggalan di kereta. Sementara, kereta saat itu telah meluncur ke Malang melanjutkan perjalanan. Padahal, di dalam tas Zhao berisi sejumlah dokumen berharga, uang mata asing senilai puluhan juta jika dikurskan rupiah, serta barang-barang berharga lainnya.
“Saat itu, Polsuska menyisir kursi dan menemukan tas Zhao. Namun, saat itu petugas kami belum dapat kabar adanya tas warga asing yang ketinggalan,” ujar Senior Manajer Keamanan PT KAI Daops 7 Madiun, Made Gerinayasa saat ditemui Madiun Pos di ruang kerjanya, Rabu (29/4/2015).
Temuan itu pun langsung diserahkan ke pos keamanan. Di sana, isi tas dilihat untuk dicari nomor ponsel yang bisa dihubungi. Namun, di dalam tas tak ditemukan adanya kontak telpon pemilik tas. Alhasil, Polsuska menghubungi konsulat Tiongkok yang bermarkas di Surabaya.
“Konsulat kan memiliki data setiap warganya. Saat itu juga, pemilik tas dikabari bahwa tasnya sudah diamakan Polsuska,” jelas Made.
Dua hari berikutnya, warga asing pemilik itu menemui Polsuska Madiun dengan wajah penuh sumringah. Ia tak percaya tasnya bisa ditemukan kembali dalam keadaan utuh. Saking gembiranya, ia pun memberikan uang di dalam tas untuk diberikan kepada Polsuska yang menemukan dan mengembalikan tasnya.
“Namun, petugas kami menolaknya. Sebab, memberikan pelayanan itu sudah menjadi tugas utama kami,” papar Made.