regional
Langganan

Pertanian Berkurang karena Alih Fungsi Lahan - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Devi Krismawati Jibi Harian Jogja  - Espos.id Jogja  -  Jumat, 6 September 2013 - 12:17 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi alih fungsi lahan untuk kegiatan pembangunan (JIBI/Harian Jogja/Bisnis Indonesia)

Ilustrasi alih fungsi lahan untuk kegiatan pembangunan (JIBI/Harian Jogja/Bisnis Indonesia)

Harianregional.com, JOGJA - Banyak faktor yang mempengaruhi semakin berkurangnya kegiatan usaha pertanian di DIY. Salah satu penyebabnya adalah alih fungsi lahan.

Advertisement

Kepala Dinas Pertanian DIY Sasongko mengatakan, banyak faktor yang menyebabkan penurunan usaha pertanian tersebut.

Namun karena di sensus tersebut, definisi usaha pertanian tidak hanya ada pertanian, namun juga ada perikanan dan kehutanan, terkait hasil sensus tersebut, pihaknya akan melakukan penelitian lebih mendalam.

"Akan kita kroscek lagi data tersebut dan kita tanyakan ke pihak yang terkait," kata dia, Kamis (5/9/2013).

Advertisement

Tetapi untuk pertanian, menurut dia, penurunan jumlah usaha itu juga terlihat dari penurunan jumlah lahan pertanian di DIY karena alih fungsi lahan.

Menurut dia, sejak lima tahun terakhir setiap tahunnya terjadi alih fungsi lahan pertanian sekitar 180 hingga 200 hektare. "Saat ini lahan pertanian sawah di DIY hanya ada 56.000 hektare," kata dia.

Kondisi tersebut, menurut dia, bisa menjadi salah satu faktor penurunan usaha pertanian di DIY selama 10 tahun terakhir. Pihaknya pun berharap agar perda alih fungsi lahan yang ditetapkan oleh Pemda DIY dapat mengendalikan alih fungsi lahan di DIY.

Advertisement

"Selain itu kami juga mencoba melakukan beberapa upaya antara lain dengan membantu sertifikat lahan bagi para petani dan terus mendorong peningkatan produksi," jelas dia.

Sebab, menurut dia, jika produksi terus baik harapannya usaha pertanian tersebut akan dapat terus bertahan. "Kami terus melakukan upaya, antara lain melalui pembinaan, pemberian pupuk dan berbagai sarana prasarana guna menggenjot hasil pertanian di DIY," tambah dia.

Advertisement
Nina Atmasari - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif