regional
Langganan

Pemkab Rembang Lupa Pasang Bendera, Dikritik Gus Mus sampai Ganjar - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by Imam Yuda Saputra  - Espos.id Regional  -  Selasa, 18 Agustus 2020 - 13:12 WIB

ESPOS.ID - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (Istimewa/dok. Humas Pemprov Jateng)

Esposin, SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, mengapresiasi kritik ulama kharismatik, Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus, terhadap Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Rembang.

Sebelumnya, Mustofa Bisri atau yang akrab disapa Gus Mus mengkritik Pemkab Rembang yang tidak memasang bendera Merah Putih di Alun-alun Rembang saat perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia, Senin (17/8/2020).

Advertisement

Gus Mus menyampaikan kritik melalui video yang tersebar di jejaring media sosial, Whatsapp (WA), Senin kemarin.

Duh! Covid-19 di Sukoharjo Tembus 364 Kasus, KLB Diperpanjang Lagi?

Advertisement

Duh! Covid-19 di Sukoharjo Tembus 364 Kasus, KLB Diperpanjang Lagi?

Gubernur Jateng pun menyesalkan sikap Pemkab Rembang yang abai memasang bendera merah putih itu hingga mendapat kritik dari Gus Mus.

"Saya sudah kontak Bupati Rembang dan memang pemahamannya berbeda.Mereka mengakui kesalahannya yang abai soal itu. Tapi akhirnya, Pemkab Rembang memasang bendera merah putih di Alun-alun Rembang sesaat sebelum detik-detik proklamasi," kata Ganjar, Selasa (18/8/2020).

Advertisement

1 Warga Jambanan Sragen Positif Covid-19, Kebutuhan Dicukupi Tetangga

Bukti Kepedulian Masyarakat

"Ternyata, sensitivitas masyarakat luar biasa, dan itu direpresentasikan Gus Mus. Beliau peduli, mengingatkan sebagai ulama menyampaikan itu. Iki pitulasan kok sepi piye [ini peringatan Hari Kemerdekaan kok sepi gimana], gitu," terang Ganjar.

Dia mengaku langsung menelepon Bupati Rembang terkait hal tersebut. Dari komunikasi itu diketahui Bupati Rembang mengatakan pusat perayaan digelar di kantor pemerintah dan tidak menggelar acara yang mengundang keramaian di alun-alun.

Ditangkap di Pacitan, Ini Peran Tersangka Baru Kasus Kekerasan Mertodranan Solo

Advertisement

"Padahal, alun-alun bukan hanya ruang terbuka, tapi juga tempat kultural. Maka ketika ada keramaian apalagi 17 Agustus, kebiasaan pasang bendera di alun-alun itu ditunggu masyarakat," jelasnya.

Mestinya, lanjut Ganjar, pemerintah daerah semua paham tentang hal itu. Apalagi, semua kepala daerah sudah diperintahkan memasang bendera Merah Putih setiap hari sejak awal Agustus.

"Mestinya kita semua ngerti itu, pemerintah harus peduli dan tidak boleh abai," imbuhnya.

Advertisement

Angka Nol di Uang Baru Rp75.000 Kecil Banget, Persiapan Redenominasi?

Advertisement
Tika Sekar Arum - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif