regional
Langganan

MUSIM HUJAN : Banjir Jadi Ancaman, Sungai Kecil di Sleman Ini Perlu Diwaspadai - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Jibi Solopos Newswire  - Espos.id Jogja  -  Minggu, 3 April 2016 - 20:20 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi luapan air banjir (Onlyhdwallpapers.com)

Musim hujan, kmungkinan banjir masih terjadi.

Harianregional.com, SLEMAN- Sungai-sungai dengan kapasitas kecil di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi kewaspadaan karena dikhawatirkan mengakibatkan banjir menjelang musim pancaroba.

Advertisement

"Terutama sungai-sungai kecil yang jarak dengan hulunya, yaitu Gunung Merapi cukup deka," kata relawan siaga bencana dari Rescue Taman (Restam) Kalasan, Bertha Purnama,  seperti dikutip dari Antara, Sabtu (2/4/2016).

Menurut dia, kewaspadaan terus ditingkatkan terutama saat siang hingga malam hari.

"Hujan deras lebih banyak turun pada siang sampai malam," katanya.

Advertisement

Ia mengatakan, selama ini, sungai-sungai besar banjir masih tergolong relatif aman. Seperti Sungai Kuning, Gendol maupun Opak.

"Sungai-sungai berkapasitas kecil dari sungai besar, rawan banjir," katanya.

Ia mencontohkan seperti yang terjadi pada Sabtu (26/3/2016) di Sungai Pete yang berhubungan dengan Sungai Opak, air sempat meluap ke tiga dusun di Kalasan. Sebab, ada pohon yang ikut hanyut, menutup jembatan dan menghambat aliran airnya.

Advertisement

"Dusun Candimulyo, Puledadi, Karangmojo, Desa Tamanmartani terkena banjir," katanya.

Sedangkan pada Minggu (27/3/2016) di Sungai Buntung yang ikut aliran Sungai Gajahwong, juga sempat meluapkan air ke pemukiman. Diakibatkan karena tanggul 12 meter jebol.

"Bangunan rumah warga tetap aman. Hanya sempat terkena luapan air," kata Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Pencegahan BPBD Kabupaten Sleman, Heru Saptono.

Koordinator Pos Klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta Joko Budiono, mengatakan intensitas hujan terjadi sedang hingga tinggi jelang pancaroba hingga April nanti.

"Sampai April baru masuk pancaroba. Pertumbuhan awan Cumulonimbus tinggi terutama di saat siang hingga malam hari," katanya.

Advertisement
Mediani Dyah Natalia - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif