by Imam Yuda Saputra - Espos.id Regional - Sabtu, 21 Maret 2020 - 02:50 WIB
Semarangpos.com, SEMARANG – Anggota DPRD Kabupaten Blora marah-marah tatkala hendak diperiksa kesehatannya saat tiba dari dari kunjungan kerja di Pulau Lombok, Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (19/3/2020).
Penolakan pemeriksaan kesehatan oleh tim Dinas Kesehatan Blora itu ia lakukan di Terminal Padangan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim), Kamis (19/3/2020). Padahal pemeriksaan itu digelar sebagai antisipasi persebaran virus corona atau Covid-19 yang mengancam kesehatan masyarakat di Indonesia.
Aksi marah-marah anggota DPRD Blora ini pun terekam dalam video berdurasi 30 detik. Rekaman video itu pun diunggah ke media sosial Facebook oleh akun @Video Update.
Nindya Waswas Ketemu Virus Corona di Kantor Gubernur Jateng
Nindya Waswas Ketemu Virus Corona di Kantor Gubernur Jateng
Video ini menjadi viral dan ditonton sebanyak 39.000 kali. Video itu juga menarik perhatian banyak netizen yang mayoritas melontarkan komentar pedas terhadap kelakuan anggota DPRD Blora tersebut.
“Ini namanya menjelekan semua anggota DPR… Mulutnya songong… Kalou loe dari DPR mang GK boleh d priksa…. Mudah2han ni orang kena virusss aminnnn,” tulis akun @Rachmat Sanjaya.
Cara Ini Diandalkan Udinus Tangkal Covid-19 Masuk Kampus...
Kendati demikian, Ketua DPRD Blora, M. Dasum, menilai apa yang terjadi di lokasi, tidak seheboh yang terekam dalam video dan menjadi viral di media sosial.
Ia menyebut style anggotanya yang terekam di kamera tersebut memang terlihat menentang pemeriksaan. Namun, akhirnya seluruh anggota DPRD Blora menurut untuk diperiksa sesuai aturan dan saran pemerintah.
“Style-nya memang seperti itu. Ending-nya semua anggota dewan mau kok, nurut sesuai aturan dan saran pemerintah. Mereka mau dicek semua,” ujar Dasum kepada wartawan di Semarang, Jumat (20/3/2020).
Lebih lanjut, Dasum mengatakan dari 45 anggota DPRD Blora, 37 orang di antaranya berangkat ke Mataram untuk menjalankan tugas kunker. Mereka pulang dengan menggunakan pesawat dan turun di Bandara Juanda, Surabaya.
Dari Bandara Juanda, para anggota dewan ini ada yang dijemput dengan mobil pribadi, naik kereta api, maupun bus, turun di Terminal Padangan.
Korban Mutilasi Rasuki Gadis Indigo di Hutan Tinjomoyo Semarang
Ketika disinggung alasan berangkat kunker di tengah ancaman virus corona, Dasum berdalih hal itu sudah direncanakan sejak lama dan masuk dalam Badan Musyawarah (Banmus).
Para anggota DPRD Blora itu berangkat sejak Senin (16/3/2020) siang atau sebelum rapat forum pimpinan daerah yang membahas penundaan kunker digelar pada sore harinya.
“Jadi saat pembahasan itu, posisi kami sudah berangkat. Siang berangkat, sorenya rapat mengenai masalah itu,” dalih Dasum
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya