by Endro Guntoro Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Jumat, 20 September 2013 - 10:55 WIB
Harian Jogja.com, BANTUL—Pasca terjadinya perusakan di makam cucu Sultan HB VI, Kyai Ageng Prawiro Purbo, di Kelurahan Semaki, Umbulharjo, Jogja, pengamanan di sejumlah makam bersejarah di Jogja ditingkatkan.
Di makam Raja-raja Mataram Imogiri, meski para abdi dalem tetap siaga, namun tak ada pengamanan ekstra. Puralaya atau kantor bupati juru kunci makam di Pajimatan, Imogiri, Bantul, tetap melakukan pengamanan seperti biasa.
Di makam Raja-raja Mataram Imogiri, meski para abdi dalem tetap siaga, namun tak ada pengamanan ekstra. Puralaya atau kantor bupati juru kunci makam di Pajimatan, Imogiri, Bantul, tetap melakukan pengamanan seperti biasa.
Wedana Leksa Lumaksana atau akrab dipanggil Mbah Bayan, abdi dalem yang bertugas di Puralaya mengaku sudah mendengar adanya aksi perusakan di salah satu makam bersejarah di Kota Jogja. Namun dia yakin aksi itu tak akan meluas sampai Imogiri.
“Pengamanan tetap berjalan seperti biasa. Tidak perlu ada peningkatan atau penambahan personel karena saya yakin makam Imogiri akan tetap aman,” kata Lekso Lumakso, saat ditemui Harian Jogja.com, di Puralaya, Imogiri, Kamis (19/9/2013).
Menurut Lekso, ada 50 abdi dalem yang secara bergiliran ditugaskan menjaga makam raja Kraton Ngayogyakarta. Tiap hari atau selama 24 jam sekali ada delapan abdi dalem yang ditugaskan berjaga di makam. “Dari mulai jam 08.00 WIB sampai 08.00 WIB keesokan harinya lagi, baru ganti regu,” ujarnya.
Jumlah tersebut lebih banyak dari personel abdi dalem yang menjaga makam Raja Keraton Surakarta yang hanya sekitar enam orang.
Selain untuk pengamanan, abdi dalem juga selalu siaga melayani pengunjung, sekaligus melakukan perawatan sarana prasarana dan lingkungan makam.