by Abdul Hamid Razak Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Rabu, 12 Juli 2017 - 19:20 WIB
Harianregional.com, SLEMAN- Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun, masalahan kemiskinan menjadi penghambat untuk mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera dan mandiri. Hal itu mendasari pemerintah menjadikan penanggulangan kemiskinan sebagai salah satu prioritas dalam pembangunan daerah.
Pasalnya, angka kemiskinan di Sleman tergolong tinggi. Berdasarkan data 2016 tercatat sebanyak 19,69% atau 37.284 KK miskin di Sleman. Jumlah tersebut belum termasuk keluarga yang rentan miskin.
Berdasarkan data yang ada, jumlah penerima manfaat beras sejahtera (rastra) di Sleman sebanyak 66.534 KK. Sementara keluarga yang masih tinggal di rumah berdiding kayu berkualitas rendah sebanyak 2.237 KK. Tercatat juga, sebanyak 8.000 KK belum menggunakan listrik dan 4.500 KK belum menggunakan jamban.
"Kami menargetkan angka kemiskinan bisa turun menjadi 9,35 persen pada 2018 atau turun 0,67 persen per tahun," katanya, Selasa (11/7/2017).