by Andreas Tri Pamungkas Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Jumat, 8 November 2013 - 08:47 WIB
Harianregional.com, JOGJA—Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Gunung Merapi Subandriyo menyarankan supaya jalur evakuasi dan jalur penambangan pasir segera dipisah.
Pasalnya, jalur evakuasi selalu rusak setelah diperbaiki. Subandriyo mengatakan tahun ketiga paska erupsi adalah waktu paling tepat untuk memperbaiki jalur evakuasi di sela-sela interval erupsi empat tahunan.
“Pada tahun ketiga Merapi agak tenang. Nah, masa tenang [jelas siklus erupsi] adalah kesempatan baik untuk memperbaiki jalur evakuasi,” kata Subandriyo, Kamis (7/11/2013).
Menurutnya, kondisi jalur evakuasi Merapi banyak yang rusak parak, karena jalur tersebut digunakan hilir mudik truk pengangkut pasir dengan tonase yang besar.
Idealnya, kata dia, jalur evakuasi dan jalur tambang tidak menjadi satu. Ia menyarankan jalur evakuasi yang sudah ada dapat dioptimalkan. “Dan, kemudian dipertegas pengaturannya,” ujarnya.
Saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berkunjung ke pemukiman rehabilitasi paska erupsi di Desa Kepuharjo, Sleman, ia menjanjikan akan mengucurkan anggaran dari Kementerian Pekerjaan Umum untuk penanganan pascaerupsi. Salah satunya untuk perawatan jalur evakuasi tersebut.