regional
Langganan

KASUS DBD BANTUL : Tahun Lalu Dapat Penghargaan Bebas DBD, Kini Ditemukan Puluhan Kasus - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Bhekti Suryani Jibi Harian Jogja  - Espos.id Jogja  -  Jumat, 1 April 2016 - 06:20 WIB

ESPOS.ID - Iluistrasi perawatan pasien DBD. (JIBI/Solopos/Antara/Syaiful Arif)

Kasus DBD Bantul terjadi di Dusun Gatak, yang tahun lalu mendapat penghargaa bebas 4 penyakit termasuk DBD

Harianregional.com, BANTUL- Puluhan warga Dusun Gatak, Timbulharjo, Sewon, Bantul menjadi korban demam berdarah (DB). Dusun Gatak sebelumnya menerima penghargaan sebagai desa bebas demam berdarah.

Advertisement

Kepala Dusun Gatak, Timbulharjo, Sewon, Bantul Suparno mengungkapkan, sejak Februari sampai sekarang tercatat sebanyak 20 orang warganya menderita demam berdarah. “Sembilan warga sudah masuk rumah sakit, lainnya ditemukan gejala demam berdarah, trombositnya turun,” ungkap Suparno, ditemui Kamis (31/3/2016).

Warga yang dirawat di rumah sakit menurutnya silih berganti. Dari total sembilan warga yang pernah dirawat inap atau opname, sebagian besar kini sudah diperbolehkan pulang. Saat ini tinggal dua warga yang masih menjalani opname. “Untungnya sampai sekarang belum ada yang meninggal dunia,” tuturnya.

Menurutnya, sebagian besar warga yang mengalami demam berdarah merupakan anak-anak. Lemahnya daya tahan tubuh anak dibanding orang dewasa ditengarai menyebabkan kenapa anak-anak lebih sering menjadi korban.

Advertisement

Kemunculan penyakit demam berdarah tahun ini menurutnya tak diduga-duga, sebab tahun lalu Dusun Gatak menerima penghargaan dari Pemkab Bantul sebagai wilayah bebas empat penyakit termasuk demam berdarah.

“Penentuan penghargaan itu karena tidak ada kejadian demam berdarah di wilayah ini, selain itu jumlah jentik yang ditemukan di rumah-rumah di bawah standar yang ditetapkan,” papar dia.

Ia menduga kondisi musim dan cuaca tahun ini menyebabkan nyamuk aedes aegypti penyebab demam berdarah mudah berkembang biak. Nyamuk ini berkembangbiak di tempat-tempat yang terdapat genangan air.

Advertisement

Ditambahkannya, warga telah berupaya menekan angka demam berdarah. Antara lain meminta sosialisasi pencegahan DB ke puskesmas setempat. Pekan lalu warga beramai-ramai menggelar kerja bakti membersihkan sampah dan genangan air di lingkungan sekitar. “Kami mengundang relawan untuk kerja bakti dan menaburkan obat abate untuk mencegah jentik berkembang,” ujarnya lagi.

Advertisement
Nina Atmasari - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif