regional
Langganan

INFRASTRUKTUR GUNUNGKIDUL : Warga Diajak Terlibat Memelihara Jalan - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by David Kurniawan Jibi Harian Jogja  - Espos.id Jogja  -  Minggu, 22 Januari 2017 - 09:20 WIB

ESPOS.ID - Pengguna jalan menghindari pohon pisang yang ditanam warga di jalan berlubang tepatnnya di kilometer 29, Dusun Bunder, Desa Bunder, Kecamatan Patuk, Gunungkidul. Kamis (19/1/2017). (Irwan A. yambudi/JIBI/Harian Jogja)

Infrastruktur Gunungkidul perlu keterlibatan warga untuk upaya pemeliharaan

Harianregional.com, GUNUNGKIDUL – Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman Gunungkidul mengajak masyarkat untuk terlibat dalam proses pemeliharaan jalan. Pasalnya tanpa partisipasi itu maka upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul tidak akan pernah maksimal.

Advertisement

Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman Gunungkidul Jaka Lelana mengatakan, jalan rusak di Gunungkidul masih banyak. Berbagai upaya perbaikan terus dilakukan setiap tahunnya.

Ia menyontohkan, di tahun ini ada alokasi anggaran Rp63 miliar untuk perbaikan dan peningkatan jalan kabupaten sepanjang 32 kilometer. “Sudah ada pagunya dan kita mulai persiapan untuk lelang kegiatan,” katanya, Jumat (20/1/2017).

Menurut dia, upaya perbaikan yang rutin dilakukan tidak akan maksimal tanpa adanya partisipasi dari masyarakat untuk ikut dalam pemeliharaan. Oleh karenanya, ia meminta masyarakat untuk ikut berperan, salah satunya dengan menjaga kebersihan lingkungan seperti membersihkan saluran mampet sehingga aliran air tidak meluap ke jalan.

Advertisement

Jaka menuturkan, kegiatan ini terlihat sepele namun memberikan pegaruh signifikan terhadap kondisi jalan. Sebab aliran air yang masuk ke jalan akan berpengaruh terhadap daya tahan aspal berkurang sehingga cepat rusak.

“Kalau itu bisa dilakukan maka saya yakin kondisi jalan dapat bertahan lama. Dampak panjangnya, upaya perbaikan jalan rusak yang telah dicanangkan bisa cepat tercapai,” ungkapnya.

Lebih jauh dikatakannya, kondisi berbeda jika terus dibiarkan. Hal itu akan berdampak terhadap proses perbaikan yang yang direncanakan. “Tidak usah jauh-jauh karena upaya ini bisa dilakukan di sekitar lingkungan rumah. Tapi kalau tidak ada kesadaran untuk berpartisipasi, maka titik kerusakan akan ada terus meski upaya perbaikan telah dilakukan setiap tahunnya,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Nina Atmasari - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif