regional
Langganan

HARGA CABAI Meroket, Petani Sleman Untung Sedikit - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Garth Antaqona Jibi Harian Jogja  - Espos.id Jogja  -  Selasa, 15 Januari 2013 - 15:45 WIB

ESPOS.ID - Seorang petani cabai sedang memanen cabai rawit, Selasa (15/1/2013) di jalan Cangkringan, Ngemplak, Sleman. (JIBI/Harian Jogja/Garth Antaqona)

Seorang petani cabai sedang memanen cabai rawit, Selasa (15/1/2013) di jalan Cangkringan, Ngemplak, Sleman. (JIBI/Harian Jogja/Garth Antaqona)

SLEMAN—Di tengah harga cabai rawit yang melambung tinggi dipasaran yang mencapai Rp30.000 perkilogram, ternyata petani cabai kembali untuk kecewa lantaran harga jual cabai ditangan distributor (pengepul) yang terlampau rendah.

Advertisement

Petani cabai hanya bisa menjual cabai rawit dengan harga tertinggi Rp10.900 perkilogram.

Harto Suwito, petani cabai di daerah Ngeplak, Sleman mengatakan jika harga jual cabai yang dipatok pengepul pada akhir–akhir ini dinilainya sangat rendah.

Sudah beberapa kali panen yang dilakukan setiap minggu ini, petani hanya mendapatkan harga jual cabai yang berada dikisaran Rp10.000-an. Pantauan Harian Jogja, Selasa (15/1/2013) di beberapa pasaran ecer harga jual cabai rawit cukup tinggi, yakni mulai dari Rp20.000 hingga Rp30.000 perkilogram.

Advertisement

“Mau harga cabai dipasaran murah, ataupun mahal, petani tetap tidak bisa menikmatinya,” keluh Suwito, Selasa (15/1/2013) saat ditemui Harian Jogja ketika memanen cabai di ladangnya yang terletak di Jalan Cangkringan, Ngemplak, Sleman.

Harto mengungkapkan jika untuk menaikkan harga jual sebesar Rp100 sangatlah susah. Ia harus berdebat dan juga harus ngotot–ngototan sama pengepul.

Itu pun kemungkinan untuk bisa disetujui sangat kecil, bahkan petani kerap terintimidasi ancaman pengepul yang tidak mau lagi mengambil cabai jika petani memiliki keinginan menaikkan harga.

Advertisement

Padahal dalam musim panen kali ini, untuk mendapatkan cabai rawit merah dengan kualitas baik, tergolong susah. Tanaman cabai dimusim hujan rentan terkena penyakit, dan hama.

Bahkan, beberapa tanaman cabai di ladangnya seluas 2.000 meter persegi diantaranya ada yang tidak berbuah. “Kami tidak punya kekuatan untuk menaikkan harga,” tambah dia.

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani (Gapoktan) Sari Tani, Banjarharjo, Bimomartani, Ngemplak, Sleman, Sutrisna mengatakan jika petani cabai sedikit kesulitan untuk menetapkan harga jual cabai.

Hal ini dikarenakan, tidak adanya paguyuban atau Gapoktan khusus cabai di sekitar Ngemplak, bahkan Sleman.

“Dari dulu harga cabai sangat susah untuk ditentukan. Permasalahannya ada pada tidak adanya penetapan harga yang ditentukan oleh petani cabai itu sendiri,” ungkap Sutrisna.

Advertisement
Rochimawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Kata Kunci : Harga Cabai Di Sleman
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif