by Ujang Hasanudin Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Senin, 15 Februari 2016 - 17:20 WIB
Harianregional.com, JOGJA-Fasilitas dan aksibilitas pendidikan masih menjadi persoalan bagi penyandang disabilitas di Kota Jogja. Meski kota ini sudah menyandang sebagai kota inklusi, namun belum semuanya sekolah di Jogja menyediakan sarana dan prasarana yang ramah difabel.
Minimnya fasilitas dan aksebilitas ini diungkapkan oleh beberapa komunitas penguatan hak-hak disabilitas saat beraudiensi dengan Kepala Dinas Pendidikan Kota Jogja, Senin (15/2/2016).
“Aksibilitas pendidikan bagi disabilitas masih bermasalah,” kata Ketua Forum Hak Penyandang Disabilitas Kota Jogja, Arni Suwarni.
Arni mengungkapkan sejumlah persoalan aksibilitas pendidikan bagi disabilitas di antaranya, masih adanya penolakan di beberapa sekolah saat kaum disabilitas akan mendaftar sekolah.
Ada beberapa sekolah yang menerima disabilitas namun tidak didukung dengan sarana dan prasarana yang memudahkan bagi disabilitas.
Kemudian, di beberapa sekolah inklusi yang dia temukan banyak keluhan kurangnya guru pendamping bagi disabilitas. Pihak sekolah terkadang harus meminjam guru pendamping bantuan dari sekolah luar biasa (SLB).
“Kesannya sekolah SLB tak serius. Sekenanya asal jalan,” papar Arni. I
Kepala Dinas Pendidikan Kota Jogja, Edy Heri Suasana mengatakan kritikan terkait persoalan aksibilitas pendidikan bagi penyandang disabilitas menjadi masukan. Dalam waktu dekat pihaknya juga akan membahas raperda disabilitas dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). “Masukan ini sangat berarti dalam penyusunan raperda,” kata dia.