by Switzy Sabandar Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Senin, 9 Juni 2014 - 11:02 WIB
ESPOS.ID - Ilustrasi (JIBI/dok)
Harianregional.com, KULONPROGO—Banyaknya jumlah lansia miskin di Kulonprogo mengakibatkan status kemiskinan warga tersebut sulit diubah. Situasi ini juga mengakibatkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulonprogo) tidak dapat berbuat banyak untuk memberdayakan penduduk lansia.
Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo menuturkan angka usia hidup di Kulonprogo tergolong tinggi, yakni 74 tahun. Hal ini membawa Kulonprogo pada kondisi dilematis. Semakin tinggi angka harapan hidup, jumlah penduduk usia lanjut semakin banyak. Padahal banyak di antara lansia ini adalah warga miskin. Menurut dia jumlah lansia miskin yang besar menjadi hal serius yang dihadapi Kulonprogo selain isu kesehatan.
“Lansia miskin yang sudah tidak lagi produktif akan kesulitan mengubah status kemiskinan keluarganya,” terangnya di sela-sela acara Senam massal Bugar Lansia dan Senam Angguk dalam rangka memperingati Hari Lanjut Usia Nasional tingkat DIY di Alun-alun Wates, Minggu (8/6/2014).
Ia tidak menampik jika akhirnya Pemkab tidak dapat berbuat banyak, terlebih untuk memberdayakan penduduk lansia yang sudah tidak produktif tersebut.
“Kalau sudah seperti ini, maka sentuhannya bukan lagi berorientasi pada produksi, tetapi charity melalui bantuan-bantuan yang dapat digunakan keluarga lansia miskin tersebut,” ujarnya.
Kendati demikian, kata Hasto, bukan berarti lansia pasrah dan tidak melakukan aktivitas apapun. Olahraga, dapat dilakukan secara rutin untuk membuat stamina tubuh terjaga dan menjauhkan diri dari penyakit.
Berikut data jumlah penduduk di Kulonprogo sampai dengan akhir 2013 yang Harianregional.com himpun
Penduduk Kulonprogo 416.209 jiwa Jumlah lansia 80.000 jiwa Penduduk miskin 100.000 jiwa Lansia miskin 20.000 jiwa.