by Stefani Yulindriani Ria S. R - Espos.id Jogja - Selasa, 17 Januari 2023 - 14:29 WIB
Esposin, JOGJA -- Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta akan menelusuri tempat pembuatan Chiki Ngebul yang membuat dua bocah di Berbah, Kabupaten Sleman, mengalami keracunaan. Dinkes kini masih mencari pedagang yang menjual Chiki Ngebul tersebut.
Kepala Dinkes DIY, Pembajun Setyaningastutie, mengatakan untuk mengetahui penyebab keracunan tersebut, dinasnya berupaya mencari pedagang Chiki Ngebul yang bersangkutan. Namun, petugas yang ke lapangan belum menemukan pedagang tersebut di lokasi tempat biasa berjualan.
“Kami berdasarkan hasil pemantauan epidemiologinya kita menysar penjualnya, kemarin [Selasa, 10/1/2023] memantau penjualnya malah tidak berjualan,” kata Pembajun, Senin (17/1/2023).
Dia menuturkan tujuan menemui pedagang tersebut untuk mengetahui lebih lanjut terkait makanan yang dijual. Selain itu, pihaknya akan menanyakan terkait makanan tersebut memproduksi secara mandiri atau mendapatkan kiriman dari produsen yang lebih besar.
Dia menuturkan tujuan menemui pedagang tersebut untuk mengetahui lebih lanjut terkait makanan yang dijual. Selain itu, pihaknya akan menanyakan terkait makanan tersebut memproduksi secara mandiri atau mendapatkan kiriman dari produsen yang lebih besar.
Terkait hal itu, kata dia, pihaknya masih akan menelusuri untuk mendapatkan informasi lebih detail untuk ditindaklanjuti ke depan.
“Kalau dari laporan, penjual domisilinya di daerah itu juga. Tetapi saat ditanya lebih lanjut, ke sekitarnya, dia enggak jualan, belum bisa ditemui [pedagang ciki ngebul]. Kami mau lihat apakah dia buat sendiri, atau kiriman, itu masih kami telusuri,” katanya.
Pembajun menyampaikan Dinkes DIY berupaya untuk mengedukasi pedagang terkait makanan yang dijualnya. Bukan berarti pemerintah melarang masyarakat berjualan, akan tetapi perlunya memberikan edukasi agar menjual makanan yang aman bagi masyarakat.
“Akan kami hubungkan dengan Puskesmas agar dapat diberikan edukasi,” ucap Pembajun.
Mengingat nitrogen cair bukan merupakan bahan yang dapat dikonsumsi. Menurutnya apabila dikonsumsi, akan berdampak pada kesehatan seperti demam, mual, dan muntah.
“Itu [cairan nitrogen] bukan barang yang bisa dimakan. Tentu berdampak pada saluran pencernaannya,” katanya.