regional
Langganan

Dana Desa di Sleman Paling Lambat Cair Juli - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Abdul Hamied Razak Jibi Harian Jogja  - Espos.id Jogja  -  Selasa, 28 Maret 2017 - 06:20 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi uang (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Dana desa di Sleman palig lambat akan cair pada Bulan Juli

Harianregional.com, SLEMAN- Perubahan pola penyaluran dana desa mulai diterapkan tahun ini berdampak pada terlambatnya pencairan dana desa tahap I. Paling lambat, dana desa tahap I dicairkan Juli mendatang.

Advertisement

Tahun lalu, dana disalurkan dari Rekening Kas Umum Negara (RKUN) di bawah Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan langsung ke Rekening Kas Umum Daerah (RKUD).

Sementara tahun ini, mekanisme pencairan anggaran disalurkan melalui melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) sebelum masuk ke rekening kas daerah (RKD). Pola seperti itu dianggap lebih efektif dan efisien.

"Ya memang ada sedikit perubahan penyaluran dari RKUN ke RKUD oleh Menteri Keuangan C.q KPPN dari RKUD ke RKD," kata Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Sleman Mardiyana, Minggu (26/3/2017).

Advertisement

Adapun untuk pencairannya tetap dilakukan dua kali. Tahap I sebanyak 60% paling cepat dicairkan Maret dan paling lambat Juli. Adapun tahap kedua sebanyak 40% paling lambat cair Agustus.

"Penyerapan Dana Desa di Sleman setiap tahun selalu mendekati pagu maksimal yang dialokasikan," katanya.

Di 2015 yang merupakan tahun pertama penyaluran, dari alokasi Rp28 miliar, penyerapan bisa mencapai 99,10% yakni Rp 27,79 miliar. Selama 2016, dari alokasi sebesar Rp69,012 miliar, berhasil diserap sebesar Rp63,014 miliar atau 96,95%. Sementara di 2017 ini, Sleman mendapatkan alokasi dana desa Rp80,855 miliar.

Advertisement

Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan, penyerapan anggaran banyak digunakan untuk kegiatan pembangunan fisik sesuai dengan kebutuhan masing-masing desa. Guna mendukung akuntabilitas penyerapan anggaran, Pemkab menerapkan sistem keuangan desa. "Sejak tahun kedua penyaluran, 86 desa menggunakan sistem tersebut," katanya.

Advertisement
Nina Atmasari - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif