regional
Langganan

Api di Gunung Lawu Belum Padam, Petugas Pemadam Pakai 2 Cara - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Abdul Jalil  - Espos.id Regional  -  Senin, 18 November 2019 - 09:00 WIB

ESPOS.ID - Petugas gabungan berusaha memadamkan api yang membakar Gunung Lawu di wilayah Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Minggu (17/11/2019). (Istimewa/BPBD Magetan)

Esposin, MAGETAN - Upaya pemadaman api di lahan hutan Gunung Lawu yang berada di kawasan Kabupaten Magetan terus dilakukan. Sampai Minggu (17/11/2019) sore WIB, api yang membakar lahan hutan belum bisa dipadamkan.

Ratusan personel gabungan dari berbagai lembaga dan komunitas pun terpaksa harus turun, Minggu sore WIB. Pemadaman api akan dilakukan lagi pada Senin (18/11/2019) WIB.

Advertisement

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan, Ferry Yoga Saputra, mengatakan api belum bisa dipadamkan secara keseluruhan pada Minggu ini. Beberapa petak yang sebelumnya terbakar seperti petak 56 a-1, 52 a, 52 b sudah berhasil dipadamkan. Meski demikian, lokasi tersebut masih dinyatakan siaga.

"Penanganan kebakaran di Gunung Lawu dihentikan pada Minggu sekitar pukul 17.51 WIB. Pemadaman api akan dilanjutkan kembali besok," kata dia saat dihubungi Madiunpos.com, Minggu.

Fery menuturkan pemadaman api dilakukan dengan dua metode yaitu gepyok manual menggunakan daun-daunan dan dengan ilaran. Metode ilaran ini berfungsi untuk mengadang api supaya tidak menjalar ke lahan lain.

Advertisement

Namun, untuk pemadaman api di lahan hutan Gunung Lawu ini lebih efektif menggunakan metode ilaran. Pemadaman menggunakan gepyok manual memiliki risiko tinggi. Hal ini karena kondisi angin cukup kencang terjadi di lokasi kejadian.

"Kalau menggunakan metode gepyok ini juga mempertimbangkan keselamatan personel juga. Apalagi angin cukup kencang. Makanya kami gunakan metode ilaran yang utama. Ada 169 personel yang kami kerahkan untuk pembuatan ilaran ini," jelas Fery.

Metode ilaran ini, kata dia, harus dibuat cukup banyak melihat luasan lahan yang terbakar. Sehingga api yang membakar tidak bisa menjalar ke lokasi lain.

Advertisement
Advertisement
Ahmad Baihaqi - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif