by Newswire - Espos.id Regional - Minggu, 31 Mei 2020 - 03:50 WIB
Semarangpos.com, BLORA — Warga Blora di perantauan pada pulang kampung ataupun mudik ke kampung halaman hingga saat ini. Jumlah mereka setidaknya 36.000 orang. Dari jumlah itu, 26,11% di antara warga Blora nekat balik ke kampung halaman itu karena terkena pemutusan hubungan kerja alias PHK.
Jumlah warga Blora kena PHK itu disampaikan Kabid Perhubungan Dinrumkimhub Blora Bambang Soegiyatno dalam jumpa pers perkembangan penanganan Covid-19, Sabtu (30/5/2020). Menurut Bambang, secara keseluruhan, jumlah pemudik tahun ini turun jauh dibandingkan tahun 2019.
Di Temanggung, Ayah Tega Bakar Anak Sendiri...
Pada tahun lalu, jumlah pemudik tercatat sebanyak 151.000 orang. Untuk pemudik tahun ini, ada 36.000 orang. Dari jumlah ini, sekitar 14.000 orang pemudik memakai transportasi umum dan sisanya menggunakan kendaraan pribadi.
“Berdasarkan data penurunan jumlah pemudik tersebut, kami sangat mengapresiasi bahwa ternyata masih banyak warga Blora yang tidak mudik demi untuk menghindari potensi penularan Covid-19. Meskipun masih ada saja yang nekat mudik dengan melanggar imbauan pemerintah,” katanya.
Ini Catatan Sejarah Kantor Denhubrem 073 Salatiga
“Semoga yang kena PHK dan usaha dagangnya sepi ini bisa ditangani oleh pemerintah daerah, sehingga tidak kembali ke kota,” ujarnya.
Sementara itu, data hingga hari ini, tidak ada penambahan kasus positif Covid-19 di Blora. Jumlahnya masih tetap 24 kasus, dengan perincian 19 orang dirawat, dua orang dinyatakan sembuh, dan tiga orang lainnya meninggal.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya