by Imam Yuda Saputra - Espos.id Regional - Rabu, 13 Januari 2021 - 22:45 WIB
Esposin, SEMARANG — Sekitar 18.000 tenaga kesehatan atau nakes di Kota Semarang, Jawa Tengah menjalani vaksinasi tahap pertama, Kamis (14/1/2020). Mereka disuntik vaksin jenis Sinovac bikinan China di sejumlah layanan kesehatan yang telah disiapkan.
“Pelaksanaan vaksinasi di 37 puskesman, 19 rumah sakit, dan satu balkesmas. Untuk persiapan, hari ini kami mulai distribusikan vaksin ke fasilitas-fasilitas kesehatan itu,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang, Abdul Hakam, di Semarang, Rabu (13/1/2021).
Hakam menegaskan jika vaksinasi tahap pertama ini hanya khusus untuk tenaga kesehatan. Masyarakat lain diminta sabar menunggu tahapan berikutnya. "Ini untuk nakes dulu, tapi jangan khawatir yang lain akan dapat juga pada tahapan berikutnya," terangnya.
MUI Jateng Minta Kiai Diprioritaskan Vaksinasi Covid-19
Terkait proses pendaftaran, Hakam mengatakan semua nakes yang akan divaksin telah terdaftar secara online di aplikasi Peduli Lindungi. Mereka yang terdaftar akan mendapat barcode, termasuk lokasi dan waktu vaksinasi. “Kami buat sistem antreannya, jadi tidak berkerumun. Satu sesi kami batasi 15 orang,” tuturnya.
Sementara itu, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, direncanakan juga menjalani vaksinasi, Kamis nanti. Orang nomor satu di jajaran Pemprov Jateng itu akan disuntik vaksin di RSUD Tugu, Kota Semarang, pukul 07.00 WIB.
“Kalau persiapan saya lihat sudah siap. Tadi, Kadinkes Kota Semarang dan Kadinkes Provinsi Jateng sudah kerja sama dengan sejumlah puskesmas dan rumah sakit. Kalau dari sisi prosedur, saya kira tidak sulit karena mereka sudah berpengalaman. In ikan sebenarnya sama dengan saat kita melakukan imunisasi pada anak-anak, jadi tidak terlalu sulit,” tutur Ganjar.
Bikin Video Tiktok Injak Rapor, 5 Siswa Terancam Drop Out
Ganjar juga memastikan bahwa sistem vaksinasi sudah dibangun dengan baik. Siapa-siapa yang mendapatkan vaksin, telah terdaftar secara online. Mereka akan mendapatkan barcode lengkap dengan tempat vaksinasi dan jam pelaksanaannya.
"Sistemnya sudah dibangun dengan baik, pertitik yang melakukan vaksinasi. Jumlahnya dibatasi kira-kira tiga kali 15 orang per hari. Jadi, sehari hanya sekitar 45 orang,” tuturnya.
Ganjar berharap dengan cara itu maka vaksinasi tahap pertama untuk tenaga kesehatan dapat berjalan dengan baik. Ia juga berharap ada percepatan agar para nakes ebih tenang dan percaya diri saat bekerja.
KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos