regional
Langganan

WISATA LEBARAN 2015 : Hati-hati! Bibir Pantai Parangtritis Miliki Palung - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by Joko Nugroho Jibi Harian Jogja  - Espos.id Jogja  -  Minggu, 19 Juli 2015 - 06:20 WIB

ESPOS.ID - Wisatawan saat menikmati libur Lebaran hari pertama di Pantai Parangtritis, Sabtu (18/7/2015). (JIBI/Harian Jogja/Joko Nugroho)

Wisata lebaran 2015 diharapkan tetap memperhatikan keselamatan pengunjung.

Harianregional.com, BANTUL - Bibir Pantai Parangtritis yang memiliki palung dapat membahayakan nyawa pengunjung. Karena alasan ini, personel Search and Rescue SAR memasang tanda untuk para wisatawan agar tidak berenang di Pantai Parangtritis, Bantul, Sabtu (18/7/2015).

Advertisement

Komadan SAR Parangtritis Ali Sutanta mengatakan memang memasang papan tersebut agar wisatawan tidak melintas. Pasalnya, ada palung yang cukup dalam dan bisa mengakibatkan wisatawan tenggelam.

"Terlebih dua hari terakhir gelombang cukup tinggi dan sore angin sangat kencang. Kami mewaspadai, karena banyak wisatawan kadang lupa dengan jarak aman berenang," kata Ali.

Ali mengaku mengerahkan penjagaan lebih dari 90 personel di sepanjang pantai, mulai Pantai Parangtritis, Parangkusumo, Depok hingga Pantai Baru.

Advertisement

“Kami tetap siap dan waspada dalam mengantisipasi kemungkinan terburuk. Selain itu kami terus melakukan himbauan agar wisatawan tidak lupa dengan jarak aman berenang," jelas Ali.

Selain jarak aman berenang, Ali mengaku terus melakukan himbauan agar tidak menyentuh hewan laut, khususnya ubur-ubur. Bahkan tim, setiap jam diminta memberikan informasi soal ubur-ubur mulai dari ciri-ciri dan apa yang bisa dilakukan jika tersengat ubur-ubur.

"Kami sangat berhati-hati dan tidak pernah jenuh mengingatkan bahaya ubur-ubur. Karena jika sampai terlambat melakukan antisipasi sengatan ubur-ubur akan mengakibatkan orang pingsan. Dan kebanyakan belum au bentuk ubur-ubur makanya perlu kami informasikan berkali-kali,” jelas Ali.

Advertisement

Salah satu pengunjung Sari mengaku tidak berani dan mengawasi ketat anak-anaknya agar tidak berenang. "Takut karena ada himbauan dilarang berenang. Sebaiknya memang bermain di tepi saja," katanya.

Advertisement
Mediani Dyah Natalia - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif