regional
Langganan

Wisata Berkembang, Warga Prambanan Batal Ikut Transmigrasi - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by Sekar Langit Nariswari Jibi Harian Jogja  - Espos.id Jogja  -  Senin, 18 Desember 2017 - 22:55 WIB

ESPOS.ID - Kunjunhan wisatawan ke Tebing Breksi melonjak pada long weekend pekan ini, Jumat (1/12/2017). (Harian Jogja/Abdul Hamid Razak)

Pelaksanaan program transmigrasi di Sleman salah satunya terganjal dengan perkembangan daerah asal.

Harianregional.com, SLEMAN-Pelaksanaan program transmigrasi di Sleman salah satunya terganjal dengan perkembangan daerah asal.

Advertisement

Salah satu contohnya ialah calon transmigran asal Kecamatan Prambanan yang mengundurkan diri karena geliat wisata daerah.

Kasie Transmigrasi Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Sleman, Yuni Kristiningsih mengatakan pernah ada 3 KK asal Prambanan yang mengundurkan diri.

“Membatalkan karena kawasan Prambanan, khususnya Breksi sangat berkembang jadi destinasi wisata baru,” ungkapnya, Senin (18/12/2017).

Advertisement

Menurutnya, pembatalan ini beralasan salah satunya ialah faktor ekonomi.

Prambanan sendiri relatif jarang menjadi daerah asal peminat program transmigrasi meskipun penawaran selalu dilakukan. Biasanya, peminat tertinggi berasal dari Tempel, Turi, Berbah, dan Kalasan. Sedangkan Kecamatan Minggir dan Moyudan sama sekali tidak pernah mengirimkan transmigran selama ini.

Yuni menilai hal ini disebabkan perkembangan pertanian di dua daerah itu cukup baik. Masyarakat setempat juga sangat kreatif dalam mengolah hasil pertaniannya sehingga bisa menjadi sumber penghidupan. Dengan demikian, masyarakat masih enggan mengikuti program transmigrasi yang mengharuskan warga berpindah kediaman hingga ke luar Pulau Jawa.

Advertisement
Advertisement
Nina Atmasari - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif