regional
Langganan

Waspada! Ini 4 Fenomena Alam yang Berdampak Cuaca Ekstrem di Jateng pada Oktober

by Imam Yuda Saputra  - Espos.id Jateng  -  Kamis, 3 Oktober 2024 - 05:28 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi Hari Tanpa Bayangan di Jateng. (Semarangpos.com-Imam Yuda S.)

Esposin, SEMARANG - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II Ahmad Yani Semarang mengeluarkan peringatan dini terkait kondisi cuaca yang terjadi di wilayah Jawa Tengah (Jateng) sepanjang bulan Oktober tahun 2024 ini.

Kondisi cuaca itu dipengaruhi berbagai fenomena astronomi dan meteorologi yang dapat memberikan dampak seperti cuaca ekstrem.

Advertisement

Dalam siaran persnya, BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Ahmad Yani menyatakan ada beberapa fenomena astronomi dan meteorologi yang dapat mempengaruhi kondisi cuaca di Jateng sepanjang Oktober 2024.

Berikut beberapa fenomena alam tersebut:

Advertisement

Berikut beberapa fenomena alam tersebut:

1. Kulminasi Utama (Hari Tanpa Bayangan)

Ini merupakan fenomena Ketika matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit, dimana deklinasi matahari sama dengan lintang pengamat, dan ketikaa posisi matahari tepat di titik zenit (di atas kepala pengamat) maka bayangan pengamaat akan menghilang. Hari Kulminasi Utama dikenal juga dengan Hari Tanpa Bayangan. Fenomena ini akan terjadi di wilayah Jateng antara tanggal 9-13 Oktober 2024.

Advertisement

Berdasarkan data historis, suhu tertinggi di Jawa Tengah untuk Oktober dapat mencapai 39,5°C, terutama pada pertengahan hingga akhir Oktober.

Berdasarkan data BMKG, suhu tertinggi 39,5°C pernah terjadi pada Oktober 2015. Sementara pada tahun lalu, tercatat 38,1 derajat Celcius. Artinya ada potensi wilayah Jateng, terutama bagian pantura, mencapai suhu rata-rata maksimum pada siang hari, jika cuaca cerah dan tidak ada tutupan awan.

3. Masa Transisi Musim

Advertisement

Memasuki transisi dari musim kemarau ke musim hujan di wilayah Jawa Tengah, yang dapat memicu cuaca ekstrem seperti hujan lebat dan angin kencang.

4. Awal Musim Hujan

Awal musim hujan 2024/2025 diperkirakan terjadi di Jateng mulai Oktober, dengan puncaknya antara Januari-Februari 2025. Masyarakat diimbau untuk waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dan dampaknya seperti banjir dan longsor.

Advertisement

Kepala Stasiun Meterologi Kelas II Ahmad Yani, Yoga Sambodo, dalam keterangan tertulisnya mengimbau masyarakat untuk dapat beradaptasi dengan perubahan cuaca, baik yang tadinya panas dan tiba-tiba berubah hujan.

"Selain itu masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di wilayah rawan bencana diimbau untuk terus waspada dan siaga terutama saat terjadi hujan lebat untuk mengantisipasi dampak seperti banjr, tanah longsor, angin kencang, sambaran petir, dan pohon tumbang," tulis Yoga. 

Advertisement
Imam Yuda Saputra - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif