regional
Langganan

Kerugian Akibat Rob Triliunan Rupiah, Teknologi Pemantauan Diperkenalkan

by Newswire  - Espos.id Jateng  -  Kamis, 3 Oktober 2024 - 07:51 WIB

ESPOS.ID - Ketua Tim Riset Tide Eye Indonesia Ir. Miftadi Sudja’i melakukan penandatanganan serah terima Inovasi Teknologi Tide-eye Berbasis Teknologi Internet of Things (IoT), di Semarang, Rabu (2/10/2024).

Esposin, SEMARANG - Kerugian ekonomi akibat terjadinya banjir dan rob atau air pasang di pesisir utara Jawa Tengah setidaknya mencapai Rp2,5 triliun per tahun.  Teknologi bisa dimanfaatkan untuk mendata fenomena itu secara teliti dan rinci untuk dijadikan bahan mitigasi dan antisipasi.

Hal ini diungkapkan Ketua Tim Riset Tide Eye Indonesia Miftadi Sudja’i di Semarang, Rabu (2/10/2024). Menurut dia, perhitungan kerugian secara ekonomi tersebut, termasuk mencakup orang-orang yang jadi tidak bisa bekerja akibat terdampak banjir dan rob. "Bukan hanya di Kota Semarang ya. Kami meneliti di tiga kota, yakni Semarang, Pekalongan, dan Demak," katanya. 

Advertisement

Karena itu dibutuhkan teknologi pemantauan banjir dan rob untuk penanganan selanjutnya. Miftadi yang merupakan peneliti Telkom University pun kemarin mewakili institusinya memeragakan dan menyerahkan teknologi tide-eye berbasis teknologi Internet of Things (IoT). Pengembangan teknologi tide eye itu dilakukan Telkom University dan University of Wolonggong (UOW) Australia dengan pendanaan hasil kolaborasi antara Pemerintah Australia melalui Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) dan Indonesia.

Teknologi tide eye yang dikembangkan itu sudah terpasang di empat lokasi, yakni Rumah Pompa Sibulanan Kota Pekalongan, Rumah Pompa Yos Sudarso Semarang, Rumah Pompa Sungai Babon di Kawasan Industri Terboyo Semarang, dan rumah pompa di Sayung, Kabupaten Demak. "Alatnya sudah terpasang. Jadi, ada dua jenis kamera visual dan radar yang untuk membaca dinamika banjir rob, kemudian ini infrastruktur jaringan melalui jaringan wireless fibre optic untuk jaringan Internetnya," katanya.

Advertisement

Data yang terekam dari kamera dan radar tersebut, kata dia, disimpan di peladen atau server. Data itu diolah dengan teknologi artificial intelligence (AI) yang bisa dimanfaatkan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana di bawah Kementerian PUPR.

Secara lebih jauh, kata dia, teknologi tersebut sebenarnya merupakan cikal bakal pengembangan yang lebih masif di berbagai sektor sebagai langkah antisipasi menekan kerugian yang lebih besar. "Pengembangan selanjutnya, misalnya data ini bisa dimanfaatkan untuk tadi trafik manajemen, routing traffic dari Pelabuhan Tanjung Mas supaya logistik dan jalur apa distribusi barang itu enggak mandek," katanya.

Advertisement

Kemudian, kata dia, sektor perindustrian juga bisa memanfaatkan data tersebut untuk menyusun langkah-langkah antisipatif terhadap bencana banjir dan rob yang akan terjadi. "Propagasi banjir gitu, seperti apa dalam tiga hari ke depan sehingga nanti seperti Kemenperin bisa menyusun rencana agar misalnya kawasan industri ini bisa aman atau ada mitigasi tidak terlalu terganggu aktivitasnya," katanya.

Advertisement
R. Bambang Aris Sasangka - journalist, history and military enthusiast, journalist competency assessor and trainer
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif