regional
Langganan

Usai Pertandingan Sengit di ASBC 2024, Delegasi Diajak Berwisata di Semarang - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Brand Content  - Espos.id Jateng  -  Minggu, 1 September 2024 - 23:49 WIB

ESPOS.ID - More than just publish.

Esposin, SEMARANG – Ajang 8th Asian School Badminton Championship (ASBC) yang diselenggarakan sejak 26 Agustus 2024 lalu akan ditutup pada 2 September 2024. Jelang penutupan acara, delegasi pada turnamen badminton atlet pelajar se-Asia yang diikuti oleh 7 negara itu diajak berkeliling mengunjungi situs-situs wisata atau Cultural Programme yang ada di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng).

Adapun Cultural Programme ini, diawali dengan kunjungan ke Klenteng Cina tertua di Ibu Kota Jawa Tengah, yakni Klenteng Sam Poo Kong. Kemudian berlanjut ke situs wisata Lawang Sewu, yang merupakan Kantor Pusat Kereta Api (Trem) pada masa pemerintahan Belanda dan diakhiri ke destinasi pusat oleh-oleh 52 Semarang.

Advertisement

Salah satu kontingen asal Malaysia, Branson Hee, mengaku senang bisa berkunjung ke tempat wisata di Semarang.

“Saya rasa gembira, bisa datang ke tempat-tempat bersejarah ini bersama dengan teman-teman dari negara lainnya.” Ujar Branson, Minggu (1/9/2024).

Sementara itu, Ketua Panitia Penyelenggara 8th ASBC 2024, Luhur Dewanthono, mengatakan jika ASBC tak hanya sekadar event turnamen badminton atlet pelajar se-Asia. Namun juga sebagai ajang memperkenalkan budaya Indonesia kepada masyarakat luar.

Advertisement

“Di sini kita bisa saling bertukar budaya, dan menunjukkan bahwa dari olahraga, kita bisa menyatukan beberapa negara dengan tujuan yang sama yakni prestasi olahraga,” kata Luhur.

Luhur pun berharap akan ada event-event baik Asia maupun internasional selanjutnya yang bisa memotivasi atlet-atlet Indonesia. Tujuannya, tak lain untuk terus mengukir prestasi dan mengharumkan nama bangsa.

“Dan terus berupaya melestarikan budaya Indonesia.” Pungkasnya.

Advertisement

Sekadar untuk diketahui, ASBC 2024 diikuti 7 negara yakni Indonesia, Malaysia, Singapura, China, Hongkong, Sri Lanka, Thailand dengan jumlah atlet sebanyak 120 atlet usia pelajar. Selain sebagai ajang pembibitan atlet, melalui ajang ini juga dapat menjadi sarana meningkatkan prestasi di cabor Bulutangkis.

Advertisement
Abdul Jalil - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif