by Aries Susanto Jibi Solopos - Espos.id Regional - Kamis, 9 April 2015 - 17:05 WIB
Madiunpos.com, KOTA MADIUN – Meski kali ini, pengamanan polisi atas pelaksanaan Ujian Nasional (UN) dibikin “rileks”, namun bukan berarti membuka lebar peluang kecurangan. Polisi mengaku tetap menerjukan anak buahnya bagian Reskrim untuk mengantisipasi terjadinya kecurangan selama pelaksanaan UN.
Kepala Bagian Operasi (Kabagops) Polresta Madiun, Kompol Soehono, mengatakan peluangan kecurangan itu biasanya berupa beredarnya kunci jawaban melalui serangkaian pesan pendek atau Blackberry messenger (BBM). Dalam hal ini, polisi akan melakukan penyelidikan atas kebenaran isu tersebut.
“Jika terbukti benar, polisi akan mengusutnya lalu mencegah agar tak menimbulkan gejolak dan keresahan siswa,” paparnya saat ditemui Madiun Pos di ruang kerjanya, Kamis (9/4/2015).
Reskrim sendiri sudah dibekali ilmu untuk melacak kebenaran informasi terkait peredaran kunci jawaban UN. Intinya, tugas utama polisi ialah memastikan kebenaran kunci jawaban itu. “Jika itu menyesatkan kita segera sampaikan kepada Diknas bahwa itu hanya isu menyesatkan. Jika benar, akan kami lakukan langkah-langkah penyelidikan,” paparnya.
Diberitakan sebelumnya, polisi akan memakai pola-pola baru dalam menjaga dan mengawal perjalanan UN tahun ini. Tujuannya, agar pelaksanaan UN tak terkesan sakral dan seram.
Sejumlah langkah polisi antara lain tak memakai pakaian seragam dinas ketika berjaga, tak menempatkan naskah soal UN di mapolres, serta mengurangi jumlah personel polisi yang berjaga di sekolah-sekolah.
“Namun, kami tetap siaga. Terutama untuk mencegah terjadinya kebocoran soal UN,” paparnya.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya.