regional
Langganan

TRENDING SOSMED : Andong Senggol Motor KLX Banjir Komentar - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by Mediani Dyah Natalia Jibi Harian Jogja  - Espos.id Jogja  -  Jumat, 16 Desember 2016 - 00:34 WIB

ESPOS.ID - Teguh Wisnu bersama Mbah Kardi, dan Fredy Setiawan di Taman Pintar Yogyakarta. (Facebook/ Teguh Wisnu)

Trending sosmed kali ini mengenai kisah kusir andong yang sudah tua yang terkena masalah

Harianregional.com, JOGJA -- Cerita mengenai kusir andong yang tak sengaja menyenggol KLX menuai banjir komentar di sosial media.

Advertisement

Melalui akun media sosial Facebook, Info Cegatan Jogja (ICJ), kisah ini pertama disampaikan Asti Setiaji. Di dalam grup terbuka tersebut, dia menuliskan apa yang dilihatnya di depan Taman Pintar.

"Iki lur mbk'e numpak klx kesrempet adong, sikile keno roda andong ,gek bpke andong wes tuo tapi yo tetep tanggung jwb duwe dwit 30rb di wehne mbk'e kabeh mesakne lur [Begini saudara-saudara, mbak yang naik KLX diserempet andong, kakinya mengenai roda andong. Bapak kusir andong sudah tua tapi tetap tanggung jawab, kasihan uang Rp30.000 yang dimiliki diserahkan semua]," tulisya.

Beberapa jam kemudian, cerita ini semakin menuai perhatian lantaran seseorang kembali memposting cerita ini. Adalah Teguh Wisnu. Bersama rekannya, Fredy Setiawan, mereka berusaha bertemu kusir andong tersebut untuk mengetahui kronologi cerita.

Advertisement

"Mau berbagi cerita kalo kami sudah bertemu dengan Mbah Kardi (sang kusir andong) yang tadi sempat ada kejadian srempetan dengan KLX," tulis dia.

Teguh menyatakan dari perjumpaan dan percakapan, Mbah Kardi menuturkan peristiwa ini terjadi saat jalan di depan Pasar Senthir agak macet. Karena jalan sempit, pengguna KLX tiba-toba menyalip dan terjadi senggolan. Unggahan ini menuai 3.020 komentar dan dibagikan 219 kali.

"Kemudian sama-sama berhenti dan terjadilah diskusi. Si pengendara minta ganti rugi, tetapi Mbah Kardi hanya mempunyai Rp35.000 dan dengan ikhlas sudah diberikan semua," tutur dia.

Advertisement

Lampoenk Yuhat menilai, "Simbah' memang berhati baik, patut dicontoh sifat dan kebaikan Mbah kardi."

Sementara Eva Budi Fatmawatii Vivi Rahmah justru menuturkan, "Kak tugas kita kak mencerdaskan dan meluruskan pemikiran anak-anak didik. Karna tata krama dan pendidikan budi pekerti memang harus kita perbaiki lagi. Ah kak aku sampai tidak bisa berkata* :'( masi siswa loh kak."

Sementara, akun Ojo Dumeh berusaha menjembatani cerita ini dengan berusaha menampilkan alasan perempuan tersebut.

"Tentang mbah kardi kathah seng simpati,mbok menowo mbake sing senggolan mau hadir memberi klarifikasi utawa penjelasan kulo kinten langkung sae nggih luur,supadose ngertos alesane,mbok menawi enten ingkang mboten kito sedoyo ngertosi. menurut kulo niku amrih becike,mnrut dulur2 pripun? "

Jika diterjemahkan menjadi,"Mengenai Mbah Kardi yang banyak menuai dukungan, mungkin mbak yang tersenggol tersebut dapat hadir dan memberikan klarifikasi atau penjelasan, saya kira akan lebih baik, supaya diketahui alasannya, mungkin ada yang tahu. Menurut saya jalan ini lebih baik, bagaimana pendapat saudara-saudara?

Advertisement
Mediani Dyah Natalia - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif