by Abdul Hamid Razak Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Kamis, 4 Februari 2016 - 01:40 WIB
Harianregional.com, SLEMAN- Minat masyarakat Sleman untuk bertransmigrasi cukup tinggi. Hingga kini daftar tunggu bagi warga yang akan bertransmigrasi mencapai 250 KK dengan tujuan favorit Sumatera Selatan.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Sosial (Disnakersos) Sleman, Untoro Budiharjo menjelaskan, tahun lalu dari 40 kepala keluarga (KK) yang berangkat bertransmigrasi hanya separuhnya atau 20 KK yang berangkat. Salah satu faktor kegagalan para transmigrasi berangkat, karena pemerintah daerah tujuan tidak siap. Selain itu, para transmigran menginginkan daerah tertentu. “Akibatnya, daftar tunggu transmigran semakin panjang. Jumlahnya saat ini 250 KK,” kata Untoro kepada wartawan, Rabu (3/2/2016).
Di lokasi transmigrasi, para transmigran akan mendapatkan rumah yang disesuaikan dengan kondisi geografis setempat. Selain itu, transmigran juga memperoleh lahan garapan dua hektare dan jaminan hidup selama setahun sebelum berproduksi. “Lahan diberikan bertahap. Tahap awal berupa lahan pekarangan seluas 0,25 hektare dan lahan usaha 0,75 hektare. Sisanya menyusul setelah setahun,” jelas Untoro.
Pemkab Sleman sendiri membantu para transmigran dengan peralatan pertanian, pertukangan, dan bibit. Adapun Pemerintah DIY menanggung seluruh biaya pemberangkatan dan membekali para transmkigran dengan uang saku Rp5 juta per KK. “Peminatnya banyak, hanya kami terbentur oleh kuota. Jika tujuan transmigrasi tidak layak, kami menolak penempatan di lokasi tersebut.,” kata Untoro.
Untuk menjamin keberadaan para transmigran di lokasi tujuan, Dinas bahkan melakukan pengecekan ke lokasi. Proses pengecekan dilakukan sejak pemerintah setempat memberikan penawaran hingga keberangkatan para transmigran. “Pemerintah sana menawarkan lahan transmigrasi, kami cek kondisinya. Sebelum berangkat, kami pastikan semuanya siap. Saat berangkat, kami damping. Ketika di lokasi juga kami monitor. Ini untuk memastikan keberadaan mereka di sana aman,” kata Untoro.