regional
Langganan

TANAH PESISIR SELATAN : Warga Gunungkidul Diminta Jangan Mudah Lepas Tanah Kawasan Pesisir - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by David Kurniawan Jibi Harian Jogja  - Espos.id Jogja  -  Jumat, 12 Juni 2015 - 11:20 WIB

ESPOS.ID - Pantai Baron, salah satu objek wisata di Gunungkidul. (Kusnul Isti Qomah/JIBI/Harian Jogja)

Tanah pesisir selatan menjadi incaran investor. Warga pemilik tanah diminta tak mudah menjualnya

Harianregional.com, GUNUNGKIDUL – Perkembangan wisata yang begitu pesat membuat tanah-tanah di kawasan pesisir menjadi incaran investor. Oleh karenanya, masyarakat diminta tidak mudah melepas tanah miliknya.

Advertisement

Bupati Gunungkidul Badingah mengatakan, tanah-tanah di pesisir saat ini banyak diincar oleh investor. Hal ini tidak lepas dari geliat pariwisata yang terus perkembang dalam beberapa tahun belakang.

“Saya berpesan jangan mudah menjual tanah ke sembarangan orang. Sebab, itu nanti yang rugi masyarakat sendiri,” kata Badingah kepada wartawan usai meresmikan PLTS Gesing, Selasa (9/6/2015).

Dia bercerita, beberapa tahun lalu saat pariwisata belum booming, para investor mencari area pantai yang memiliki pasir. Namun, kondisi saat ini malah sebaliknya, banyak investor yang mencari pantai yang berbukit, karena lokasi tersebut bisa digunakan mendirikan rumah makan atau pun penginapan.

Advertisement

“Makanya kenapa banyak investor yang mencari lahan di Gunungkidul. Sebab, lokasi itu merupakan tempat strategis untuk berusaha,” tutur bupati wanita pertama ini.

Menurut dia, saat ini banyak-banyak broker tanah yang mengincar lahan milik warga. Tujuannya untuk membeli tanah dengan harga yang miring, kemudian menjual kepada investor dengan harga selangit.

“Kalau seperti ini, yang untung hanya spekulan. Sedangkan warga hanya mendapatkan untuk sedikit,” ujarnya.

Advertisement

Kerugian lainnya, sambung Badingah, warga tidak lagi dapat merasakan manfaat kawasan itu di saat potensi pariwisata berkembang dengan pesat. Untuk itu, dia menyarankan, apabila tetap ingin menjual lahan, warga diminta melepas ke investor yang sudah memiliki komitmen mengajak warga dalam pengembangan potensi pariwisata.

“Sikap ini perlu dimiliki dengan tujuan agar warga tidak hanya menjadi penonton. Tapi juga merasakan manfaat dari perkembangan itu,” tutur Badingah.

Advertisement
Nina Atmasari - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif