by Sunartono Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Sabtu, 10 Maret 2012 - 10:08 WIB
GUNUNGKIDUL—Kepergian sang maestro campursari nasional, Manthous alias Anto Sugiartono meninggalkan kesedihan mendalam bagi para seniman Gunungkidul, karena mereka menilai belum ada pengganti maestro campursari sekaliber beliau.
"Kalau soal kemampuan banyak orang pintar tapi untuk menggantikan seperti dia tampaknya sulit," ungkap Dimas Tedjo, seniman asal Rongkop,
Gunungkidul kepada Harian Jogja, Sabtu (10/3). Menurutnya sosok Manthous adalah seorang pencipta lagu dan musisi yang sangat berkarakter. Hal itu, lanjutnya, terbukti dengan penggabungan musik pentatonis dan diatonis dalam campursari yang dicetuskannya. "Banyak musik campursaridari berbagai grup yang beredar tetapi punya pak Manthous tetap menonjol dengan khasnya," imbuhnya. Pantauan Harian Jogja, jenazah Manthous datang sekitar pukul 03.00 pagi tadi di rumah duka Dusun Playen, Desa Playen Gunungkidul. Pemakaman jenazah sang maestro akan dilaksanakan sekitar pukul 13.00 siang ini.(sun)