regional
Langganan

Survei Indikator: Prabowo-Gibran Unggul 56,2% di Jawa Timur - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by Abdul Jalil  - Espos.id Jatim  -  Kamis, 1 Februari 2024 - 20:31 WIB

ESPOS.ID - Capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto (kiri) dan Gibran Rakabuming Raka (kanan) tiba di lokasi Debat Keempat Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (21/1/2024). Debat Keempat Pilpres 2024 mengangkat tema terkait pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa. ANTARA FOTO//M Risyal Hidayat/tom.

Esposin, SURABAYA – Lembaga Indikator merilis hasil survei yang dilakukan pada periode 14 sampai 19 Januari 2024. Hasil survei itu menunjukkan elektabilitas pasangan calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul di Jawa Timur dengan perolehan 56,2 persen.

Sedangkan posisi kedua, pasangan calon presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo-Mahfud Md. dengan perolehan angka 19,9 persen. Sedangkan paslon dengan elektabilitas paling buncit adalah pasangan capres nomor urut 01, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan perolehan 15,7 persen.

Advertisement

Dalam data yang diunggah Indikator, terlihat elektabilitas ketiga paslon tersebut mengalami pasang surut dalam beberapa waktu periode survei. Paslon nomor urut 01, pada periode 3-9 Desember 2023, elektabilitasnya 14,5 persen, kemudian pada periode 21-31 Desember 2023 naik menjadi 16,6 persen. Namun, pada periode 14-19 Januari 2024 turun menjadi 15,7 persen.

Paslon nomor urut 02, pada periode 3-9 Desember 2023, elektabilitasnya 49,2 persen, kemudian pada periode 21-31 Desember 2023 turun menjadi 47,0 persen. Namun, pada periode 14-19 Januari 2024 naik menjadi 56,2 persen.

Advertisement

Paslon nomor urut 02, pada periode 3-9 Desember 2023, elektabilitasnya 49,2 persen, kemudian pada periode 21-31 Desember 2023 turun menjadi 47,0 persen. Namun, pada periode 14-19 Januari 2024 naik menjadi 56,2 persen.

Sedangkan paslon nomor urut 03, pada periode 3-9 Desember 2023, elektabilitasnya 25,0 persen, kemudian pada periode 21-31 Desember 2023 turun menjadi 24,7 persen. Namun, pada periode 14-19 Januari 2024 turun menjadi 19,9 persen.

Founder dan Peneliti Utama Indikator, Burhanuddin Muhtadi, mengatakan jumlah sampel dalam survei ini sebanyak 810 responden yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur. Dia mengatakan margin of error dalam survei ini skitar 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Advertisement

Burhanduin menyampaikan dalam survei ini juga menyebutkan masyarakat Jawa Timur mengapresiasi kinerja Presiden Jokowi. Dalam satu tahun terakhir, sejak Desember 2022, tingkat kepuasan atas kinerja Jokowi selalu lebih tinggi dari rata-rata warga nasional.

Pada temuan terakhir, kata dia, lebih dari 80 persen warga Jatim cukup atau sangat puas terhadap kinerja Jokowi di hampir setiap segemen demografi dan wilayah.

Selain itu, wilayah Jawa Timur merupakan wilayah dengan konsentrasi warga NU terbesar. Rata-rata sekitar 52.4 persen warga Muslim nasional merasa sebagai bagian dari organisasi NU, dan terutama di Jawa Timur.

Advertisement

"Rata-rata sekitar 80.8 persen warga Muslim Jawa Timur merasa sebagai bagian dari organisasi NU," ucapnya.

Begitu juga dengan afiliasinya di dalam organisasi NU. Kurang lebih sekitar 9-10 persen warga nasional merupakan anggota aktif organisasi NU, 12-13 persen anggota tapi tidak aktif, atau secara total sekitar 24 persen merupakan anggota organisasi NU, baik yang aktif atau tidak aktif.

"Dan di Jawa Timur, proporsi anggota NU lebih dari dua kali lipat rata-rata nasional, sekitar 31 persen anggota aktif, 26 persen anggota tidak aktif, atau secara total sekitar 57 persen," tutur Burhanuddin.

Advertisement

Dalam survei tersebut, pada basis NU, kepuasan terutama lebih tinggi pada kelompok yang semakin aktif dalam organisasi tersebut, karena itu NU merupakan kekuatan utama yang menjaga kredibilitas Presiden Joko Widodo di Jawa Timur.

Namun demikian, mayoritas warga cenderung menganggap bahwa pandangan tokoh terkait capres/cawapres merupakan hal yang penting, dan meski tidak lantas mengikuti seruan atau anjurannya untuk memilih pasangan tertentu, tapi kelompok yang lebih besar kemungkinannya untuk mengikuti seruan/anjuran tersebut tampak cukup besar, terutama anjuran dari tokoh kiai/ulama.

"Oleh karena itu ke depan, jika simpul-simpul utama warga NU di Jawa Timur masih bisa setia kepada Presiden Joko Widodo, maka kemungkinan besar Prabowo-Gibran akan mempertahankan dominasinya," katanya.

"Tapi jika simpul-simpul tersebut tidak bisa dijaga, kemungkinan basisnya akan menyusut signifikan, dan sejauh ini yang tampak potensial menarik insentif tersebut adalah pasangan Anies-Muhaimin," tambahnya.

Sementara basis Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar juga tampak berasal dari kelompok yang lebih militan, lebih sering melakukan persuasi terhadap orang lain, baik secara langsung maupun melalui media sosial.

Advertisement
Abdul Jalil - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif