regional
Langganan

Sultan Berharap Ada Teknologi Pengembangan Kedelai - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by Andreas Tri Pamungkas Jibi Harian Jogja  - Espos.id Jogja  -  Jumat, 13 September 2013 - 10:45 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi budi daya kedelai (JIBI/Harian Jogja/Bisnis Indonesia)

Tanaman kedelai

Harian Jogja.com, JOGJA—Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, mengatakan satu-satunya cara untuk mengurangi impor kedelai adalah dengan meningkatkan produktivitas kedelai lokal.

Advertisement

Namun persoalannya, Indonesia yang berada di iklim tropis bukanlah negera yang cocok untuk mengembangkan kedelai. Karenanya, butuh terobosan berupa teknologi baru agar petani dapat mengembangkan kedelai.

Persoalan ini menjadi salah satu topik yang disampaikan kepada Duta Besar Thailand untuk Indonesia, Paskorn Siriyaphan, saat berkunjung ke Kantor Gubernur DIY di Gedung Wilis, Komplek Kepatihan, Kamis (12/11/2013).

“Ada tidak di Thailand teknologi untuk mengembangkan kedelai di daerah tropis. Sebab di sana kan iklimnya sub tropis,” kata Sultan.

Advertisement

Sultan mengatakan, petani tidak memungkinkan menanaman kedelai karena produktivitas kedelai hanya dua ton per hektare. Angka itu jauh lebih kecil dari produktivitas padi.

Menurut Sultan, Paskorn Siriyaphan siap merespons keinginan Sultan setelah pihaknya berkonsultasi dengan pemerintah Thailand.

Advertisement
Advertisement
Yudi Kusdiyanto - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif