regional
Langganan

SMS Gelap Resahkan Sentolo - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by Mg Noviarizal Fernandez Jibi Harian Jogja  - Espos.id Jogja  -  Kamis, 29 Agustus 2013 - 14:18 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi SMS (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Foto ilustrasi telepon seluler (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Harianregional.com, KULONPROGO- Sebuah pesan singkat (sms) gelap masuk ke ponsel beberapa pejabat di Kulonprogo. Isinya, mempertanyakan keseriusan pemerintah menjaga ketertiban sehubungan dengan kasus penganiayaan di Desa Kaliagung, Kecamatan Sentolo.

Advertisement

Camat Sentolo, Aspiyah, Kamis (29/8/2013) membenarkan ada sms yang dianggap cukup meresahkan dan bisa menyulut konflik terbuka. Ia belum memastikan siapa pengirim pesan tersebut tapi disinyalir merupakan salah satu tokoh sesepuh di wilayah Desa Kaliagung.

“Benar ada sms yang masuk ke ponsel beberapa pejabat dan warga lainnya. Awalnya mungkin mau ditujukan ke pak bupati [Hasto Wardoyo],” kata Aspiyah saat dihubungi harianregional.com.

Informasi yang diperoleh pesan singat tersebut berbunyi "sekilas info kader warga kaliagung sentolo dihajar habis-habisan sampai luka parah oleh kelompk preman terorganisir PANGUNCI (paguyuban ngombe ciu) yang diback up oknum BRIMOB Sentolo, keluarga korban khawatir akan keselamatannya, DIMANA ADVOKASI PEMDA?, BAGAIMANA PERAN PEMDA DALAM MENJAGA KETERTIBAN DI KP?"

Advertisement

Menurut Aspiyah, sms itu berhubungan dengan tindak penganiayaan yang dialami Andrian warga Dusun Jetak, Desa Kaliagung yang dikeroyok gerombolan pemabuk 24 Agustus lalu. Ia melanjutkan, korban kemudian melaporkan kasus tersebut ke Polsek Sentolo.

“Saya sudah cek ke pihak polsek dan penyidikan sampai pada tahap pemeriksaan saksi-saksi. Kami tidak ingin sms itu bisa memicu keresahan di tengah masyarakat dan kami berharap hubungan antarwarga bisa berjalan sebagaimana biasanya. Ini kah tahun politik jadi setiap tindakan bisa melebar kemana-mana,” lanjut Aspiyah.

Kapolsek Sentolo, Komisaris Polisi Budi Susilanto membenarkan informasi tersebut. Menurut dia, penyidik sudah memiliki memeriksa beberapa orang saksi yang semuanya mengarah kepada dua orang terduga pelaku penganiayaan.

Advertisement
Advertisement
Nina Atmasari - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif