by Sunartono Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Senin, 29 April 2013 - 20:11 WIB
SLEMAN-Briptu HRD anggota Polsek Kalasan selalu berlagak pikun dalam menjalani setiap pemeriksaan atas kasus keterlibatannya pembunuhan RPR, siswi SMK YPKK 3 Sleman.
Kasatreskrim Polres Sleman AKP Heru Muslimin menjelaskan terkait pemeriksaan tersangka HRD kerapkali ia mengaku lupa. Seolah-olah dia berlagak pikun.
"Kalau ditanya, jawabnya lupa jadi masih ingin menutupi keterlibatannya," ungkap Heru di Mapolres Senin (29/4).
Meski demikian pihaknya menggunakan keterangan enam tersangka lain yakni CA, YN, AR, ED, SPR dan BG. Dalam keterangan mereka, lanjut Heru, diketahui oknum polisi asal Dusun Jetak (Bukan Kringinan), Selomartani Kalasan Sleman itu ikut membuang pertama kali mayat korban di bulak.
Sedangkan saat pembakaran jasad korban baik pertama dan kedua HRD juga ikut terlibat dengan cara melakukan pengawasan dari jauh.
"Pertama membuang HRD ikut, kalau membakar mayat itu dia melakukan pengawasan," ungkap Heru.
Keterangan itu didapatkannya dari enam tersangka lain beserta alat bukti. Sehingga sudah menguatkan keterlibatan HRD dalam pembunuhan meski dirinya masih bungkam.
Sementara itu terkait penuntasan kasus, Polres Sleman hingga saat ini belum menentukan lokasi rekonstruksi. Mengingat pertimbangan keamanan ketujuh tersangka HRD, CA, YN, AR, ED, SPR dan BG.