by Yosef Leon - Espos.id Jogja - Rabu, 8 Mei 2024 - 19:22 WIB
Esposin, JOGJA – Aksi vandalisme semakin meresahkan bagi pelaku usaha di kawasan Malioboro, Kota Jogja. Sejumlah toko di kawasan Malioboro kembali menjadi sasaran corat-coret orang tak bertanggung jawab setelah sebelumnya aksi serupa sempat muncul pada akhir April 2024.
Para pelaku usaha di Malioboro mengaku coretan-coretan tersebut mengganggu visual pengunjung.
Koordinator Lapangan Perkumpulan Pengusaha Malioboro Ahmad Yani (PPMAY), Karyanto Purbohusodo, mengatakan sampai sekarang sudah lebih dari 10 toko yang menjadi korban aksi vandalisme tersebut. Baru-baru ini sejumlah toko kembali menjadi korban, pintu lipat toko menjadi objek coretan pihak tak bertanggung jawab.
"Pelaku sempat terekam kamera CCTV, tapi wajah mereka tidak terlalu jelas karena ditutup dengan masker," katanya, Rabu (8/5/2024).
"Pelaku sempat terekam kamera CCTV, tapi wajah mereka tidak terlalu jelas karena ditutup dengan masker," katanya, Rabu (8/5/2024).
PPMAY sudah melaporkan tindakan yang meresahkan itu kepada instansi terkait, namun tidak ada tindak lanjut. Semua bukti dan rekaman CCTV yang diperoleh sudah diserahkan kepada dinas yang menaungi kawasan Malioboro, tapi belum ada penindakan.
"Pelaku biasanya beroperasi saat dini hari. Padahal kan ada aturannya yang bisa memidanakan perusak cagar budaya, tapi mereka tidak menghargai aturan dan peninggalan budaya," katanya.
"Kami juga merasa rugi, cat sudah bagus malah dirusak. Keindahannya malah rusak. Saya tidak melecehkan hobi mereka, tapi ini bukan pada tempatnya, area wisata tidak pantas dicoret-coret," kata Eppy.
Ia berharap Pemkot Jogja melalui instansi terkait menaruh perhatian yang serius dengan persoalan ini. Mengingat Malioboro yang masuk ke dalam kawasan sumbu filosofi, ditakutkan bakal mempengaruhi citra kawasan itu sebagai warisan budaya dunia.
"Lebih baik ada tindakan tegas dari yang berwenang karena mereka punya perangkat yang lengkap untuk menindak para pelaku," ucapnya.
Sebelumnya, Kepala UPT Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya Jogja, Ekwanto, sudah menerima laporan soal tindakan vandalisme di sejumlah pertokoan Malioboro tersebut. Hanya saja petugas masih kesulitan mengidentifikasi wajah terduga pelaku, sehingga belum tertangkap.
"Kecuali kalau tertangkap langsung saat mereka mencoret-coret itu biasanya langsung kami tindak. Kalau remaja orang tuanya kami panggil dan minta dicat ulang seperti biasa," katanya.