by Holy Kartika N.s Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Minggu, 28 September 2014 - 13:15 WIB
Arif juga menyampaikan, sampai saat ini rata-rata setiap bulan Unit Donor Darah (UDD) Kulonprogo mampu memproduksi darah sekitar 350 kantong, donor mana sekitar 250 kantong berasal dari donor pengganti atau donor keluarga.
Lebih lanjut dia juga mengatakan, setidaknya dalam satu bulan kebutuhan kantong darah di kabupaten tersebut mencapai 100 kantong darah.
“Maka dari itu, kami terus mengimbau dan memotivasi warga agar bersedia melakukan donor darah secara rutin. Paling tidak kebutuhan darah setiap bulan bisa mencapai 100 kantong, dan kami akui masih sering bingung untuk mencari pendonor,” papar Arif.
Dalam kegiatan tersebut sejumlah pendonor mendapatkan penghargaan dari PMI. Lebih lanjug Arif menjelaskan, ada beberapa kategori penghargaan yang diberikan.
Di antaranya, 40 orang pendonor yang telah lebih dari sepuluh kali melakukan donor, 18 pendonor dengan 25 kali serta kelompok masyarakat yang telah rutin menggelar aksi donor sebanyak 27 kelompok.
Sementara itu, Ketua PMI Kulonprogo Mulyono menambahkan, apabila kegiatan donor darah dapat selalu rutin dilakukan, maka kebutuhan darah dapat terus terpenuhi. Menurut dia, selama ini masyarakat masih menganggap darah itu mahal.
“Padahal sebenarnya masyarakat tidak perlu membeli darah, tetapi hanya mengganti biaya alat dan proses produksi darah saja,” imbuh Mulyono.
Dalam acara tersebut sejumlah warga juga berharap agar PMI dapat terus meningkatkan pelayanan dan penyediaan darah. Wahyudi, 30, warga Desa Pengasih tersebut juga mengungkapkan pentingnya untuk meningkatkan peran serta masyarakat untuk menjadi pendonor aktif.
“Mungkin perlu untuk diadakan sosialisasi kepada masyarakat terkait manfaat donor darah, sehingga ke depan PMI tidak lagi mengalami kesulitan stok darah,” jelas Wahyudi.