regional
Langganan

Sempat Dicap Kampung Maling, Pemkab Pati Tetapkan Sukolilo jadi Desa Wisata - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Adhik Kurniawan  - Espos.id Jateng  -  Selasa, 16 Juli 2024 - 20:54 WIB

ESPOS.ID - Penjabat (Pj) Bupati Pati, Henggar Budi Anggoro, saat menyampaikam terkait penetapan enam desa sebagai desa wisata pada 2024 ini. (Dok Pemkab Pati).

Esposin, PATI -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati, Jawa Tengah (Jateng), menetapkan enam desa di wilayahnya sebagai desa wisata pada tahun 2024 ini. Dari enam desa yang mendapat predikat desa wisata itu, salah satunya adalah Desa Sukolilo di Kecamatan Sukolilo.

Sukolilo sempat viral beberapa waktu lalu karena peristiwa pengeroyokan yang menyebabkan bos rental mobil asal Jakarta meninggal dunia pada medio Juni lalu. Kala itu, bos rental mobil berinisial BH Bersama lima orang rekannya dikeroyok warga setempat saat hendak menjemput mobil miliknya yang disewakan.

Advertisement

Pasca-kejadian itu, Sukolilo, Pati, pun viral di media sosial dan dicap sebagai kampung maling. Apalagi, setelah aparat Polda Jateng menyita puluhan kendaraan yang diduga bodong atau hasil kejahatan di wilayah tersebut.

Kendati demikian, hal itu tidak menyurutkan Pemkab Pati untuk menetapkan Desa Sukolilo di Kecamatan Sukolilo sebagai satu dari enam desa wisata terbaru. Selain Sukolilo, lima desa lain yang ditetapkan sebagai desa wisata terbaru di Pati adalah Desa Soneyan di Margoyoso, Desa Gunungsari dan Desa Tanjungsari di Tlogowungu, Desa Kauman di Juwana, dan Desa Gabus di Kecamatan Gabus.

Penjabat (Pj) Bupati Pati, Henggar Budi Anggoro, memberikan selamat kepada desa-desa yang terpilih sebagai Desa Wisata. Menurutnya, penetapan sekaligus Gelar Desa Wisata ini merupakan upaya bersama dalam mendorong perkembangan sektor pariwisata di wilayahnya serta untuk meningkatkan kesejahteraan desa melalui kemandirian dan pemberdayaan potensi unggulan yang dimiliki.

Advertisement

“Tujuannya adalah agar kunjungan wisatawan semakin meningkat dan ekonomi masyarakat berkembang. Sehingga diharapkan desa wisata dapat meningkatkan perekonomian lokal dan juga mampu memperkuat pelestarian budaya di setiap desa sekaligus dapat menggali dan mengembangkan potensi alam, budaya, serta kearifan lokal yang ada di masing-masing desa, bahkan juga bisa untuk memperkenalkan keindahan dan kekayaan budaya Kabupaten Pati kepada masyarakat luas," harap Henggar dalam keterangan tertulis yang diterima Esposin, Selasa (16/7/2024).

Potensi Wisata

Selain itu, Henggar turut mendorong kelompok sadar wisata (Pokdarwis) di masing-masing desa untuk mengembangkan potensi wisata mereka. Termasuk warga setempat agar ikut bersinergi dan berkolaborasi mendukung serta mengembangkan program ini.

“Saya mengajak seluruh elemen kepentingan terkait, terutama para kepala desa, perangkat desa, para pengelola desa wisata, tokoh masyarakat, karang taruna, serta warga setempat agar bersinergi dan berkolaborasi mendukung serta mengembangkan program ini," imbuhnya.

Terpisah, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Pati, Rekso Suhartono, berharap penetapan desa wisata akan memajukan sektor pariwisata di Kabupaten Pati. Termasuk menambah perekonomian masyarakat sekitar.

Advertisement

“Enam desa yang ditetapkan sebagai desa wisata diharapkan dapat berinovasi dan menciptakan peluang kreatif untuk meningkatkan perekonomian di wilayah masing masing,” harap Rekso.

Advertisement
Imam Yuda Saputra - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif