regional
Langganan

PROYEK JJLS : Tanah dan Rumah Dipatok Tanpa Pemberitahuan, Warga Stres - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Kusnul Istiqomah Jibi Harian Jogja  - Espos.id Jogja  -  Jumat, 20 September 2013 - 15:15 WIB

ESPOS.ID - Wardi Utomo berdiri di dekat patok as JJLS yang berada di samping rumahnya.

Wardi Utomo berdiri di dekat patok as JJLS yang berada di samping rumahnya.

Harian Jogja.com, GUNUNGKIDUL—Sedikitnya 15 kepala keluarga (KK) di Dusun Bali, Desa Girisekar, Kecamatan Panggang, stres lantaran rumah serta tanahnya dipatok tanpa pemberitahuan.

Advertisement

 

Pematokan dilakukan karena lahan bakal menjadi lokasi pembangunan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS).

Advertisement

Pematokan dilakukan karena lahan bakal menjadi lokasi pembangunan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS).

 

Rumah yang terkena pematokan yakni rumah milik Sujiyo, Sujari, Darmo Supartono, Mugiyono, Wardi Utomo, Cipto Winarso, Jumino, Prapto Utomo, Adi Pranyoto, Ngatemo Ijoyo, Marno, Mangun Kisumarto, Wardi, Tukilah dan Karto Dimejo.

Advertisement

Salah satu warga, Wardi Utomo, mengaku kaget karena rumahnya termasuk yang terkena pembebasan. Ia mengaku ikut mendatangi sosialisasi yang digelar di Balaidesa Girisekar, beberapa waktu lalu.

 

Meski ikut sosialisasi, namun mereka datang bukan sebagai warga yang ikut terkena imbas proyek, melainkan sebagai ketua rukun tetangga.

Advertisement

 

“Awalnya saya senang karena yang diundang dalam sosialisasi itu warga yang rumahnya di pinggir jalan raya yang sudah ada. Saya ayem karena berpikir rumah saya tidak kena. Tapi ternyata malah kena. Kami ini sebenarnya senang dengan adanya JJLS, tapi caranya kok begitu,” tutur dia, Jumat (20/9/2013).

 

Advertisement

Sekretaris Desa (Sekdes) Girisekar, Restanto mengakui warga yang diundang untuk menghadiri sosialisasi merupakan warga yang tinggal di pinggir jalan raya mulai dari perbatasan dengan Saptosari sampai perbatasan dengan Desa Girimulyo. Ada sekitar 100 warga yang hadir.

 

“Ya memang pas pematokan tidak di pinggir jalan. Kami dari desa hanya bisa mendampingi pemerintah dan DPU. Nanti akan ada sosialisasi lagi pada Selasa [24/9] di Balaidesa Girisekar,” papar dia ketika ditemui terpisah.

Advertisement
Yudi Kusdiyanto - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif