regional
Langganan

PROGRAM JAMBAN KULONPROGO : 38 KK di Jurug Belum Memiliki Kakus - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by Switzy Sabandar Jibi Harian Jogja  - Espos.id Jogja  -  Senin, 2 Februari 2015 - 17:20 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi kloset untuk jamban keluarga sehat. (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Program jamban Kulonprogo dapat diakses masyarakat luas.

Harianregional.com, KULONPROGO-Warga Pedukuhan Jurug, Desa Sidorejo, Kecamatan Lendah membutuhkan jamban. Pasalnya, Sebanyak 38 dari 71 KK miskin di tersebut tidak memiliki jamban.

Advertisement

Ketua Panitia Bedah Rumah Ratijan mengharapkan program jambanisasi dapat masuk ke wilayah tempat tinggalnya.

"Pedukuhan Jurug berada di utara Lendah, berbatasan dengan Kecamatan Sentolo dan masih terisolasi," ujarnya di sela-sela kegiatan bedah rumah salah satu warga Sukadi, Minggu (1/1/2015).

Kepala Dinas Kesehatan Kulonprogo Bambang Haryatno menyebutkan Pemkab memiliki anggaran untuk pembuatan jaman sebanyak 500 buah per tahun.

Advertisement

"Pihak pedukuhan dapat membuat proposal ke Bupati melalui Dinkes," terangnya.

Diuraikannya, bantuan yang diberikan Pemkab sebesar Rp1 juta untuk kegiatan pembuatan jamban yang dilakukan secara berkelompok. Bantuan tersebut dikirim melalui rekening PD BPR Bank Pasar Kulonprogo dan dimanfaatkan secara bersama-sama dengan kelompok masyarakat. Sebelumnya, kata Bambang, petugas akan melakukan survei lokasi penerima bantuan dan dalam pembuatannya akan dibantu oleh petugas dari Puskesmas.

"Jika masyarakat Jurug ini benar-benar sangat membutuhkan, mungkin bisa diselipkan supaya bisa segera dibangun," jelasnya.

Advertisement

Sementara, kegiatan bedah rumah Sukadi, warga Jurug, terealisasi setelah PD BPR Bank Pasar Kulonprogo kembali menyalurkan bantuan. Di pedukuhan tersebut terdapat 23 rumah tidak kayak huni. Bantuan sebesar Rp10 juta diterima langsung oleh Sukadi yang didampingi istrinya.

Ratijan menambahkan tidak ada pekerja yang diupah dalam kegiatan ini.

"Bedah rumah dilakukan secara gotong royong," ungkapnya.

Menurut perhitungannya, dana yang dibutuhkan adalah sekitar Rp24,3 juta. Dana ini berasal dari bantuan bedah rumah Pemkab dan swadaya masyarakat.

Advertisement
Mediani Dyah Natalia - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif