by Bhekti Suryani Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Rabu, 2 Maret 2016 - 20:55 WIB
Harianregional.com, BANTUL- Bantul kekurangan 68.000 ekor sapi. Minimnya populasi sapi menyebabkan kenaikan harga daging sapi terus menerus.
Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispertanhut) Bantul Partogi Dame Pakpahan mengatakan, populasi sapi di Bantul saat ini tercatat hanya 52.000 ekor. Jumlah tersebut jauh dari kebutuhan ideal sebanyak 120.000 ekor per tahun.
"Jadi, jangankan memenuhi memenuhi kebutuhan daerah lain lewat ekspor untuk kebutuhan sendiri saja masih kurang," kata Partogi Dame Pakpahan, Selasa (1/3/2016).
Selain permintaan pasokan daging sapi yang tinggi, penjualan sapi produktif oleh peternak yang terdesak kebutuhan ekonomi ditengarai menyebabkan merosotnya populasi ternak saat ini.
Sejumlah program seperti gertak birahi dan inseminasi kini digalakkan untuk mendongkrak populasi sapi di Bantul. Apabila jumlah populasi ideal terpenuhi, konsumen kata dia tidak akan merasakan tingginya harga daging sapi seperti sekarang yang harganya mencapai Rp120.000 per kilogram.
"Kalau ideal, kita bisa ekspor sapi ke luar daerah tidak hanya dijual di tingkat lokal," lanjutnya. Saat ini kata dia, target pemerintah memenuhi kebutuhan protein warga dari daging sapi sulit tercapai, mengingat tingginya harga daging.