by Dinda Leo Listy Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Jumat, 28 September 2012 - 18:45 WIB
BANTUL — Total biaya pengobatan Supiyati, 25, pasien RS Nur Hidayah, Jetis, Bantul yang menderita penyakit aneh, diperkirakan mencapai Rp35 juta.
Perkiraan sementara itu meliputi biaya pengobatan medis dan non medis sejak pasien dirawat hingga sembuh.
Hal itu disampaikan Direktur RS Nur Hidayah, Arrus Ferry dalam konferensi pers yang digelar di ruang aula RS Nur Hidayah, Jumat (28/9) siang. “Karena pasien sudah terdaftar Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat), maka pengobatan medisnya akan ditanggung pemerintah,” kata Arrus.
Sedangkan biaya pengobatan non medis, Arrus menambahkan, akan ditanggung pihak ketiga, yaitu LAZIS (Lembaga Amal Zakat Infaq dan Shodaqqoh) Nur Hidayah dan Makelar Sedekah (gerakan sosial yang menghimpun sedekah dari Tebet, Jakarta Selatan).
Arrus menjelaskan, dari estimasi Rp35 juta itu, akan lebih banyak digunakan untuk biaya pengobatan non medis. Sebab, pengobatan non medis itu melibatkan banyak kalangan dari tim spiritual serta adanya program pendampingan khusus setelah pasien diperbolehkan pulang.
Pendampingan khusus tersebut akan dilangsungkan secara rutin dalam jangka waktu enam bulan.
“Tim kami akan terus memantau status ibadah pasien, baik selama dirawat di RS maupun nanti setelah diperbolehkan pulang,” imbuh ketua tim medis yang menangani pengobatan Supiyati, Sagiran.(ali)