by Sunartono Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Jumat, 5 Juli 2013 - 16:38 WIB
Pada dua pabrik itu memang ditemukan BBM oplosan yang kerap disebut 'Irek'. Merupakan sebutan BBM oplosan solar dengan oli kemudian disaring. Setelah itu dicampur dengan minyak tanah dan siap diedarkan.
Sumber Harianregional.com menyebutkan BBM oplosan yang diproduksi kedua pabrik itu juga diedarkan di area penambangan pasir merapi. Pasokan utama yakni diberikan untuk kebutuhan BBM alat berat yang beroperasi mengeruk pasir.
Rata-rata alat berat merapi menggunakan BBM oplosan untuk mensiasati operasional demi mengeruk keuntungan.
"Dalam sehari satu alat berat bisa menghabiskan minimal satu jerigen ukuran 50 liter BBM oplosan untuk beroperasi," ujar warga yang enggan disebut namanya.
Menurutnya hampir 90% beroperasi penambangan pasir Merapi menggunakan BBM oplosan. Karena itu, kata dia, tak heran jika sebenarnya tidak hanya dua pabrik saja yang mengoplos tetapi masih ada pelaku lain atau pabrik lain yang juga mengoplos dengan skala lebih besar.
Sayangnya aparat selalu tutup mata. "Harus ada razia, tetapi tak pernah dilakukan aparat," ungkapnya.
Para pemasok BBM oplosan itu biasanya berangkat sebelum subuh atau pukul 04.00 WIB menuju lereng merapi guna mendistribusikan dari satu titik area penambangan ke lainnya.
Penggunaan BBM oplosan oleh alat berat jelas menyalahi aturan karena untuk kebutuhan industri.
"Tujuannya agar tidak ada yang mengetahui makanya berangkat pagi sudah naik," kata dia.