regional
Langganan

Pengakuan Kades yang Gunakan Motor Dinas untuk Kampanye Pilgub Jateng

by Hawin Alaina  - Espos.id Jateng  -  Rabu, 2 Oktober 2024 - 17:30 WIB

ESPOS.ID - Suparman, Kepala Desa Bantal, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng) yang diduga mengendarai kendaraan dinas untuk kampanye. (Esposin/Hawin Alaina)

Esposin, SALATIGA - Kepala Desa (Kades) Bantal, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Suparman, akhirnya angkat bicara terkait dirinya yang menjadi sorotan publik karena dianggap menggunakan kendaraan atau motor dinas untuk kampanye salah satu pasangan calon (paslon) Pilgub Jateng di Kota Salatiga, Minggu (29/9/2024). Suparman mengaku bahwa dirinya tidak sedang ikut kampanye, melainkan hanya memboncengkan seorang warga yang mengenakan kaus bergambar salah satu paslon. 

"Kaget juga, setelah hari Senin kemarin saya dikirim foto oleh Pak Sekretaris Desa [Sekdes]. Saya kaget, benar-benar kaget. Tidak ada niatan saya kampanye," dalih Suparman, Rabu (2/10/2024). 

Advertisement

Suparman berdalih, pada hari Minggu (29/9/2024) dirinya berada di Pasar Tiban JLS Salatiga untuk membantu saudara berdagang. Kemudian dia bertemu dengan warga Bantal dan mengajak warga tersebut untuk ngopi bareng.

“Saat itu karena saya tidak ada kegiatan, saya membantu saudara untuk berjualan sayuran di Pasar Tiban Salatiga. Setelah itu saya ketemu anak-anak remaja Desa Bantal sudah di sana, dan saya ajak ngopi bareng,” jelasnya.

Advertisement

Kemudian dia mengajak warga tersebut untuk menemaninya membeli tiket bus ke Sumatra di Terminal Tingkir Salatiga. Namun dia juga tidak sadar jika warga yang diajak itu memakai kaus pendukung salah satu paslon Pilgub Jateng 2024, yakni Ahmad Luthfi-Taj Yasin

“Setelah itu bilang sama anak-anak tolong saya ditemani beli tiket di Terminal Tingkir mau ke Sumatra. Saya berjalan kebetulan anak itu bonceng saya dan saya tidak menyadari kalau memakai kaus pak Luthfi,” katanya.

Advertisement

Atas peristiwa itu, Suparman menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat atas keteledorannya. Ia pun berharap kejadian ini menjadi pelajaran agar lebih berhati-hati dalam menggunakan fasilitas negara.

“Saya meminta maaf atas keteledoran saya, membawa [kendaraan] pelat merah tanpa memakai helm. Saya mohon maaf karena itu tanpa saya sadari dan saya mengakui kesalahan,” kata Suparman.

Terpisah, Komisioner Bawaslu Kota Salatiga, Bintar Lulus Pradipta, menyebut saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan dan penelurusan terkait dugaan pelanggaran tersebut.

“Bawaslu Salatiga sudah melakukan kajian dan penelusuran terhadap kejadian tersebut. Saat ini kita sudah menemukan beberapa fakta terkait data-data yang viral di media sosial itu,” kata Bintar saat ditemui Esposin di Kantor Bawaslu Salatiga, Rabu.

Advertisement
Imam Yuda Saputra - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif