by Insetyonoto Jibi Solopos - Espos.id Regional - Selasa, 19 Mei 2015 - 09:55 WIB
Kanalsemarang.com, SEMARANG-Dinas Bina Marga Jawa Tengah (Jateng) menyatakan belum pernah mendengar rencana pembangunan megaproyek tol laut di Kecamatan Paranggupito, Wonogiri yang membutuhkan anggaran Rp1,92 triliun.
“Setahu saya, Pak Gubernur belum pernah menyampaikan adanya rencana pembangunan tol laut di Wonogori. Jadi agak kaget mendengarnya,” kata
Kepala Dinas Bina Marga Jateng, Bambang Nugroho dihubungi di Semarang, Senin (18/5/2015).
Kepala Dinas Bina Marga Jateng, Bambang Nugroho dihubungi di Semarang, Senin (18/5/2015).
Menanggapi tentang dukungan Dinas Bina Marga Jateng tentang pembangunan infrastuktur jalan untuk mendukung pelabuhan atau tol laut tersebut, Bambang mengungkapkan bila memang dibutuhkan akan mendukung.
“Kalau memang dibutuhkan, kami akan mendukung pembangunan jalan tersebut,” imbuhnya.
Bambang lebih lanjut menyatakan, pihak telah membangun sejumlah ruas jalan di Wonogiri seperti ruas Ngadirojo-Biting, jalan di Eramoko, dan Purwantoro.
“Sesuai kebijakan Gubernur, kami memprioritaskan pembangunan jalan di daerah perbatasan, termasuk di Wonogiri,” tandasnya.
Sementara itu, anggota Komisi D DPRD Jateng, Hadi Santoso mengatakan, perlu dilakukan pengkajian lebih mendalam tentang rencana pembangunan tol laut di Pracimantoro, Wonogiri.
Menurut dia, pembangunan tol membutuhkan interkoneksi dengan provinsi tetangga seperi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Timur sehingga sangat sulit. “Fisibelitas pembangunan tol laut di Pracimantoro tidak releven, karena letaknya sangat sulit,” ungkap Hadi di Semarang.
Menurut anggota Dewan asal Wonogiri ini, lebih fisibel kalau di wilayah Pracimantoro dibangun pelabuhan perikanan dan pelabuhan barang.
Politisi asal PKS ini menambahkan Dinas Kelautan dan Perikanan Jateng pada 2012 pernah membuat detail-engineering-design [DED] pembangunan pelabuhan perikanan di Pracimantoro.
Bila dibuat pelabuhan perikanan dan barang, imbuh Hadi, akan mengangkat perekonomian di lima kecamatan tentangga yakni Pracimantoro, Eromoko, Purwontoro, Girimarto, dan Giritontro.
“Terlebih lagi dengan dibangunnya jalur darat selatan-selatan sehingga bisa mendukung transportasi dari pelabuhan Pracimantoro,” kata dia.