by Bhekti Jibi Harian Jogja - Espos.id Jogja - Jumat, 5 Juni 2015 - 21:40 WIB
Pembangunan saluran air Pajangan bakal dilakukan Pemkab Bantul. Dengan adanya infrastruktur ini, lahan seluas 2.500 hektare di Bantul bakal tidak akan kekeringan
Harianregional.com, BANTUL- Lahan seluas 2.500 hektare di Bantul yang selama ini kerap mengalami kekeringan akan segera teraliri air. Pemerintah akan membangun kembali intek Kamijoro atau saluran air di Pajangan, Bantul untuk mengairi lahan tersebut.
Kepala Dinas Sumber Daya Air(SDA), Ignatius Yulianto mengatakan, selama ini 2.500 hektare lahan pertanin yang membentang di 12 desa di Bantul itu selalu kekeringan air saat musim kemarau.
Lahan tersebut, selama ini sangat bergantung dengan keberadaan intek Kamijoro yang menjadi saluran air sungai Progo masuk ke saluran irigasi hingga sampai ke wilayah hilir. "Sebenarnya air dari Kamijoro saja tidak cukup, harus dibantu air dari Bendung Pijenan yang berasal dari sungai Bedog," ungkap Yulianto, Jumat (5/6/2015).
Namun karena kemarau dan pendangkalan sungai akibat material vulkanik dari Merapi, air tidak dapat masuk ke dalam intek dan mengaliri persawahan. Akibatnya kerap terjadi kekeringan. "Makanya dulu warga bikin galangan pake karung pasir untuk meninggikan air sehingga masuk ke intek. Tapi galangan seperti itu kena banjir akibat gunung Merapi sekali saja langsung bablas," imbuhnya.
Karenanya kata dia, pemerintah DIY dan Kabupaten Bantul terus mendorong agar intek Kamijoro berfungsi maksimal. Harapan itu kini terjawab. Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWS) akan membangun bendungan yang berada sekitar 300 meter dari intek untuk meninggikan air sehingga mudah masuk ke dalam intek.
Selain itu, juga akan dibangun penyaring lumpur dan pasir sehingga intek tidak mudah tersumbat. "Kalau intek ini berfungsi lagi 2.500 hektare lahan itu enggak akan kekeringan," lanjutnya.